Ini Cara Berhijab yang Elok Tapi Terlarang
wajib diperhatikan oleh para muslimah adalah larangan bertabarruj.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Kerudung atau jilbab sejatinya untuk menutup aurat. Tetapi jaman sekarang, tidak sedikit wanita berhijab’ tetapi lebih menonjolkan sisi trend supaya terlihat eksotis, terutama modeling. Pertanyaannya, apakah hukum syara’ membolehkan yang demikian?
Bagaimana pun juga seorang muslim dan muslimah terikat dengan hukum syara. Tidak bisa sekehendak hati dalam berbuat. Jangan sampai merasa berbuat benar tapi sebenarnya keliru.
Seperti dilansir muslimahzone, wajib diperhatikan oleh para muslimah adalah larangan bertabarruj.
Dikatakan tabarrajat al-mar’ah (seorang wanita bertabarruj) artinya azhharat zînatahâ wa mahâsinahâ li al-ajânib (wanita itu telah menampakkan perhiasan dan kecantikannya kepada pria asing –bukan mahram-nya–).
Dalilnya firman Allah SWT:Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nûr: 60).
Di sini para wanita yang lanjut dan menopause dilarang untuk ‘menampakkan perhiasan’.
Dapat dipahami, bila yang lanjut saja tidak diperbolehkan apalagi yang muda, jelas mereka tidak boleh menampakkan perhiasan dan kecantikannya di hadapan lelaki asing (bukan mahram).
Apakah seorang muslimah yang berhijab, berkerudung dan berjilbab masih bisa jatuh pada tabarruj?
Bisa saja, yaitu seperti penjelasan di atas ‘menampakkan perhiasannya dan kecantikannya kepada lelaki asing’.
Misalnya seorang muslimah keluar rumah dengan riasan wajah tertentu yang mengundang perhatian pria. Atau warna dan model jilbab dan kerudung yang menarik perhatian lawan jenis. Hal inipun dikategorikan tabarruj.
Bukankah para muslimah yang menjadi model busana Islami hampir semuanya mengalami proses itu.
Mereka dirias terlebih dahulu, ada sisi-sisi pada wajahnya yang dipoles agar kecantikan wajahnya tampak kuat.
Begitupula pakaian digunakan juga pakaian yang model dan corak warnanya mengundang minat dan perhatian orang. Ini yang ditegur oleh Nabi saw. dalam haditsnya:
Ada dua golongan di antara penghuni neraka yang belum pernah aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; dan perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, rambut mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aroma surga. Dan sesungguhnya aroma surga itu bisa tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian. (HR Muslim dari jalur Abû Hurayrah).
Ketiga, Islam juga menjaga kehormatan wanita dengan menghindarkan mereka dari pekerjaan yang mengeksploitasi kecantikan dan tubuh mereka.