Di Makassar, Yusuf Mansur Sindir Keras JK soal Kaset Pengajian?
Di Makassar, kampung Jusuf Kalla, Yusuf Mansur sempat berkicau soal kaset pengajian.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ustad Yusuf Mansur bercerita sahabatnya yang keturunan Cina berterima kasih atas adanya pengajian lewat pengeras suara namun sejumlah pengguna media sosial mengkritik karena dianggap mengganggu.
Debat soal pengeras suara di masjid mengemuka setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar para pengelola masjid berhenti memutar kaset pengajian karena mengganggu warga sekitar.
Di Makassar, kampung Jusuf Kalla, Yusuf Mansur sempat berkicau soal kaset pengajian.
Sdg transit di Makassar. Menuju Mamuju. Hanya maaf sekali lagi yg trucap. Buat yg merasa terganggu dg suara2 masjid. Maafkan kami...
— Yusuf Mansur (@Yusuf_Mansur) June 9, 2015
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia mengatakan pernyataan wakil presiden ini menunjukkan bahwa masalah kaset pengajian lewat pengeras suara sebagai satu hal yang urgen.
"Kami melihat sesuatu berdasarkan urgensinya apa. Bila memang banyak dari pertanyaan dari masyarakat, misalnya, namun wapres juga tengah mengangkat hal ini ... dan tentu dianggap urgen," kata waktu ketua Komisi Fatwa MUI, Hasanuddin Rabu (10/06) kepada BBC Indonesia.
"Komisi fatwa harus merespons," tambahnya namun ia tidak merinci kapan MUI akan membahas hal ini.
Melalui akun Twitternya, ustad Yusuf Mansur menulis:
Riki, sahabat saya di sjk kecil, seorang chinesse, pernah ditanya, "Kamu ga keganggu?" Dia ketawa. Justru Bapak saya mestinya bayar. Koq?
— Yusuf Mansur (@Yusuf_Mansur) June 9, 2015
Mengganggu Ketenangan
Riki blg, keluarganya pedagang. Jd kudu bangun pagi. Jd mereka seneng jika ada yg bangunin pagi2. Jam 3an atau jam 4an. "Gratis, lagi..."
— Yusuf Mansur (@Yusuf_Mansur) June 9, 2015
Namun sejumlah pengguna media sosial, melalui Facebook BBC Indonesia, mengkritik penggunaan pengeras suara dalam pengajian.