Razia Kos Elite di Makassar
Pengakuan Penguhi Kos Elite: Kami ini Simpanan, Dibiayai Pejabat
Kebanyakan, karyawan, mahasiswi, dan wanita yang mengaku 'ibu rumah tangga' tapi tidak tinggal bersama anaknya.
Saat razia di lima kos berbeda, polisi bahkan menemukan sejumlah benda-benda yuang terkait narkotika.
Di tempat sampah ditemukan sachset bekas shabu, dan pipet penghisap.
Bahkan, di salah satu kamar wanita muda di Jl Sulawesi, dalam tasnya ditemukan belasan kondom yang belum terpakai.
Di kos ini, tiap kamar ada layar CCTV yang terhubung dengan gang-gang kamar. Semua penghuni yang masuk, akan ketahuan.
"Kalau tak dikenal, kita tak mau buka," kata seorang wanita berusia 24 tahun, yang mengaku kerja di hotel.
Di kos-kosan Jl Sungai Saddang dan Kompeks IDI, ditemukan dalam kamar magic tissu untuk pria, pil KB, dan tablet penguat stamina, dan satu laras senapan angin modern.
Obat daftar G jenis somadril. Seorang penghuni kos yang dimintai keteranganya mengelak bahwa dikos-kosan tersebut di tempati pesta sabu.
"Kalau narkoba , saya tidak perna temukan ada penghuni pakai, tapi somadril biasa ji," kata perempuan yang enggang disebut namanya.
Menurut perempuan bahwa penghuni kos tersebut menggunakan somadril sudah hal biasa buat mereka.
"Namanya juga masih ABG pasti pake, biar tahan," jelasnya.
Suasana kos kosan pondokan Mawar di Jl Sungai saddang 1, kecamatan Makassar terlihat sepi semenjak operasi razia BNNP Sulsel kemarin.
Di kos mewah sedikiynya 11 penghuni kos terjaring operasi oleh BNN karena dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"Kami tidak tahu kalau mereka pengguna narkoba, karena mereka sewa kos disini datang dengan baik baik, kata Daud, satpam Pondok Mawar.
Daud juga mengatakan penghuni kos yang terjaring di Pondok Mawar rata rata perempuan yang berprofesi sebagai karyawan hotel .
Sementara sebagaian lainya adalah ibu rumah tangga.