Cafe ini Ternyata Racik Menu dari Limbah Sisa Makanan
Mereka berharap keberadaan cafe ini dapat ...
TRIBUN-TIMUR.COM - Prihatin dengan banyaknya limbah sisa makanan yang terbuang sia-sia di Australia, telah mendorong sebuah organisasi mendirikan proyek dan kafe pop-up yang memanfaatkan limbah sisa makanan sumbangan dari supermarket dan restoran di Sydney untuk tujuan amal.
Organisasi penyelamat makanan, OzHarvest mendirikan cafe bernama Harvested di Pyrmont venture.
Mereka berharap keberadaan cafe ini dapat menyoroti banyaknya makanan yang terbuang di Australia setiap hari dan menunjukkan cara-cara kreatif untuk memasak dengan bahan makanan tak terpakai tersebut.
OzHarvest mengumpulkan makanan dari supermarket, peternakan dan industri perhotelan dan mendistribusikannya kembali ke organisasi amal.
Mereka juga membuka sekolah masak bagi remaja kurang beruntung dan juga mendirikan pop up cafe sebagai proyek kepedulian terhadap limbah makanan.
Juru masak OzHarvest, Travis Harvey merupakan penggagas di balik cafe harvested.
[Juru masak dari OzHarvest, Travis Harvey penggagas proyek pemanfaat bahan makanan yang tidak terpakai dan hendak dibuang. Foto: ABC]
Menurutnya tidak ada masalah dengan banyaknya jumlah makanan yang dibuang begitu saja dari dapur setiap harinya.
"Salah satu ambisi kami di OzHarvest adalah hendak melibatkan publik dalam kegiatan kami sehingga mereka mampu mengenali jenis makanan yang akan tersia-sia dan betapa indah jika kemudian bahan makanan itu bisa dikonsumsi,” katanya.
"Bahan makanan yang tidak terpakai yang kita terima setiap hari sebenarnya kondisinya masih layak dan bagus,” katanya.
"Kita hanya perlu sedikit menggunakan imajinasi dan kreativitas untuk dapat mengubahnya menjadi sesuatu yang sangat istimewa."
Setiap dolar yang dihabiskan di cafe Harvested memungkinkan organisasi ini untuk menyumbang setara dengan dua porsi makan untuk organisasi amal.
Kafe ini memberlakukan satu harga bagi pengunjungnya sebesar $15 per orang yang akan disumbangkan untuk membuat 30 porsi makanan bagi warga yang membutuhkan di Australia.
Pelanggan kemudian akan dapat memilih dari daftar menu enam sampai 10 jenis makanan dan akan memberitahu staf berapa banyak orang yang duduk di meja mereka.
Juru masak kemudian akan mengeluarkan menu makanan sesuai dengan porsi yang dianggap cukup dengan jumlah pelanggan yang duduk di meja tersebut.