Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Ruginya Kalau Abaikan Ibadah Gerhana Bulan

Gerhana adalah sebuah kejadian besar yang banyak dianggap remeh manusia.

Editor: Ilham Mangenre
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Gerhana bulan saat diabadikan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/4/2015) malam. 

Waktu Salat Gerhana

Shalat dimulai dari awal gerhana matahari atau bulan sampai gerhana tersebut berakhir.

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam, "Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali terang." (Muttafaqun `alaihi).

Kapan Gerhana Dianggap Usai?

Shalat gerhana matahari tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu (1) terang seperti sediakala, dan gerhana terjadi tatkala matahari terbenam.

Demikian pula salat gerhana bulan, tidak ditunaikan jika telah muncul dua perkara, yaitu  terang seperti sediakala, dan saat terbit matahari.

Amalan Gerhana

Memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amal shalih. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam,"Oleh karena itu, bila kaliannya melihat, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah." (Muttafaqun `alaihi)

Keluar menuju masjid untuk menunaikan shalat gerhana berjama'ah, sebagaimana disebutkan dalam hadits,"Maka Rasulullah Shallallahu `alaihi wa Sallam keluar menuju masjid, kemudian beliau berdiri, selanjutnya bertakbir dan sahabat berdiri dalam shaf di belakangnya." (Muttafaqun `alaihi)

Wanita keluar untuk ikut serta menunaikan shalat gerhana, sebagaimana dalam hadits Asma' binti Abu Bakr Radhiallahu'anhuma berkata,"Aku mendatangi `Aisyah istri Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam tatkala terjadi gerhana matahari.

Aku melihat orang-orang berdiri menunaikan shalat, demikian pula `Aisyah aku melihatnya shalat." (Muttafaqun `alaihi)Jika dikhawatirkan akan terjadi fitnah, maka hendaknya para wanita mengerjakan shalat gerhana ini sendiri-sendiri di rumah mereka berdasarkan keumuman perintah mengerjakan shalat gerhana.

Shalat gerhana (matahari dan bulan) tanpa adzan dan iqamah, akan tetapi diseru untuk shalat pada malam dan siang dengan ucapan "ash-shalâtu jâmi'ah" (shalat akan didirikan), sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah bin `Amr Radhiallahu'anhuma, ia berkata: Ketika terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah Shallallahu `alaihi wa Sallam diserukan "ash-shalatu jâmi'ah" (sesungguhnya shalat akan didirikan). (HR Bukhâri)

Khutbah setelah shalat, sebagaimana disebutkan dalam hadits, `Aisyah Radhiallahu'anha berkata: Sesungguhnya Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam, tatkala selesai shalat, dia berdiri menghadap manusia lalu berkhutbah. (HR Bukhâri)

Tata Cara Salat Gerhana

* Bertakbir, membaca doa iftitah, ta'awudz, membaca surat al-Fâtihah, dan membaca surat panjang, seperti al-Baqarah.
* Ruku' dengan ruku' yang panjang.
* Bangkit dari ruku' (i'tidal) seraya mengucapkan: sami'allhu liman hamidah.
* Tidak sujud (setelah bangkit dari ruku'), akan tetapi membaca surat al-Fatihah dan surat yang lebih ringan dari yang pertama.
* Kemudian ruku' lagi dengan ruku' yang panjang, hanya saja lebih ringan dari ruku' yang pertama.
* Bangkit dari ruku' (i'tidal)
* Kemudian sujud, lalu duduk antara dua sujud, lalu sujud lagi.
  * Kemudian berdiri ke raka'at kedua, dan selanjutnya melakukan seperti yang dilakukan pada raka'at pertama.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved