Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Murid SD di Bone Menantang Maut

Kisah Murid SD di Bone Meniti Jembatan Darurat

"Ada jalan, tapi jauh, yang ada motor bapaknya, Lewat Palette naik motor," ungkap Asdar.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Ina Maharani
Tribun/Aziz
murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo sudah setahun melewati tali eks jembatan gantung yang ambruk setahun lalu di atas Sungai Holo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone. 

Laporan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, WATAMPONE -- Andi Asdar, murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, mengaku sudah setahun melewati tali eks jembatan gantung yang ambruk setahun lalu di atas Sungai Holo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

"Tidak ada yang perbaiki. Tidak takut lewat disini (tali eks jembatan gantung). Ada jalan, tapi lewat sawah. Basah lewat situ," kata Asdar, Sabtu (6/3/2015).

Asdar mengungkapkan, jika hujan, Dirinya bersama beberapa temannya tidak masuk sekolah karena eks tali jembatan yang harus dilalui licin dan dapat membahayakan dirinya.

"Ada jalan, tapi jauh, yang ada motor bapaknya, Lewat Palette naik motor," ungkap Asdar.

Asdar menambahkan, Dirinya sejak kelas lima SD sudah melawan maut demi mendapat pelajaran bersama rekan-rekannya.

"Sejak kelas lima lewat tali. Ada juga biasa jatuh dari tali kalau mau naik (tali) atau mau sampai," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan salah satu murid SD Inpres 657 Hulo, Sri (12), menurutnya, setiap pergi dan pulang sekolah dirinya selalu cemas ketika melewati tali eks jembatan itu.

"Biasa lewat sendiri kalau tidak ada teman. Saya pengang erat sekali tali, takut jatuh," katanya. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved