Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Cara Jitu Tebak Makanan yang Mengandung Formalin

formalin merupakan larutan yang mengandung 37 persen formal dehida.

Editor: Ilham Mangenre
net
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM-Masalah makanan yang diawetkan dengan formalin bukan persoalan baru, sudah lama disorot tetapi masih marak beredar. Lantas apa sebenarnya yang ditakutkan dari makanan yang mengandung formalin?

Dokter Jessica Florencia, anggota KlikDokter.com, melaporkan, formalin merupakan larutan yang mengandung 37 persen formal dehida.

Apa itu? larutan kimia ini sering digunakan dalam produksi plastik resin, pupuk, desinfektan, fungisida, tekstil, kosmetik, dan pengawet.

Formal dehida terdapat secara alami di lingkungan selain dari bentuk buatan manusia.

Secara alami, selain terdapat di udara dalam bentuk gas sebagai hasil pembakaran kayu atau sampah, dan asap dari industri. Formal dehida yang terlarut dalam cairan juga dapat ditemukan di dalam makanan.

Beberapa makanan seperti buah, sayur, daging, ikan, udang, dan jamur yang dikeringkan memang secara normal mengandung formal dehida.

Diantaranya, buah sayur mengandung 3-60 mg/kg, Susu dan produk susu mengandung sekitar 1 mg/kg, daging dan ikan mengandung 6-20 mg/kg, kerang mengandung 1-100 mg/kg

Kandungan secara normal ini dianggap tidak membahayakan, karena konsumsi formal dehida dalam jumlah kecil tidak menyebabkan efek akut.

Jika seseorang mengonsumsi nutrisi secara seimbang, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Yang perlu menjadi perhatian adalah ketika konsumsi formal dehida terjadi dalam jumlah besar sehingga dapat menyebabkan efek keracunan berupa nyeri perut, muntah, koma, kerusakan ginjal, hingga kematian.

Hal ini terutama perlu menjadi perhatian karena selain ditemukan secara normal dalam makanan, formal dehida dalam bentuk formalin juga digunakan sebagai pengawet makanan.

Formalin sebenarnya digunakan untuk mengawetkan jenazah dalam dunia kedokteran, namun senyawa ini juga sering digunakan sebagai pengawet makanan secara illegal karena dapat membuat makanan menjadi lebih awet.

Sebagai pengawet makanan, jumlah formalin yang dikonsumsi memang tidak menyebabkan efek keracaunan secara jelas karena seringkali jumlah yang terkandung tidak besar.

Namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan formalin, maka orang tersebut dapat mengalami peningkatan risiko kanker.

Ini disebabkan karena banyak penelitian terhadap formalin telah membuktikan bahwa formalin termasuk sebagai senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, atau menyebabkan kanker.

Berikut tips hindari makanan yang mengandung formalin:

* Belilah makanan dari sumber yang terpercaya. Makanan yang sering diawetkan dengan formalin biasanya mencakup makanan laut seperti ikan dan cumi, tahu, dan mi basah.

* Hindari makanan laut yang tidak lagi berbau amis, terlalu kenyal dan keras, serta tidak terlihat segar. Termasuk juga ikan asin yang penampakannya lebih keras dan kaku, serta tidak berbau amis.

* Perhatikan makanan-makanan ini dengan seksama saat membeli.

* Curigailah juga tahu yang terasa lebih kenyal dan keras.

* Untuk mi basah yang mengandung formalin biasanya berwarna lebih kuning terang, lebih kenyal, dan memiliki bau seperti obat atau abu saat direbus.

* Bersihkanlah semua makanan yang dibeli dengan teliti di bawah air mengalir. Karena, formal dehida adalah senyawa kimia yang larut air sehingga pencucian yang baik akan membantu menghilangkan formal dehida dari makanan.

* Bersihkan makanan yang dikeringkan atau diawetkan dengan merendam di dalam air bersih dengan teliti sebelum memasak makanan.

* Pastikan proses memasak makanan sudah tepat dengan suhu 750C atau lebih, karena suhu panas dapat membantu menghilangkan formal dehida di dalam makanan. (dr Jessica Florencia/KlikDokter)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved