Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aktivis Minta Latihan Sukhoi Diumumkan, Pangkoopsau: Nanti Bocor

"Kami berharap agar masyarakat bisa memaklumi dan mengerti, karena ini bukan hanya kepentingan kami.

Editor: Ilham Mangenre
dok tribun-Timur/fb
DOKUMEN - Pilot_skuadron_sukhoi_makassar usai menerbangkan jet tempur modern buatan Rusia, beberapa waktu lalu 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM-  Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkkopsau) II Marsekal Madya (Marsma) TNI Abdul Muis  (55), meminta warga Sulsel khususnya di Makassar, memaklumi adanya efek Sonic Boom latihan rutin jet tempur Sukhoi Skuadron V Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin Makassar, yang terjadi Selasa (20/1) kemarin.

Permakluman pilot penerbang jenderal bintang dua kelahiran Sengkang, Wajo, 1959 ini, dikemukakan Kepala Penerangan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, Letnan Kolonel Sus Andi Arman, Rabu (21/1) kemarin, menanggapi keheboah yang ditimbulkan dari latihan rutin Sukhoi, dalam dua pekan terakhir.

"Kami berharap agar masyarakat bisa memaklumi dan mengerti, karena ini bukan hanya kepentingan kami. Tetapi kepentingan kepentingan bersama demi keamanan  udara NKRI," kata Arman.

Latihan yang digelar dengan melakukan manuver diudara  guna melatih para personil TNI AU agar terbiasa disegala medan. 

Arman menyampaikan, untuk melakukan pelatihan tempur. Pihaknya tidak bisa mempublikasikan jadwalnya.

"Kalau kita umumkan, nanti bocor kepada pihak luar makanya kita tidak bisa umumkan jadwal setiap pelatihan, jelasnya.

Arman mengaku, pelatihan jet tempur sukhoi yang dilakukan TNI rutin dilaksanakan. Lokasi latihan yang digelar digelar di segala medan.

Diberitakan sebelumnya,  dentuman suara sukhoi ini sempat menjadi sorotan oleh sejumlah lembaga di Makassar. Seperti Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Abdul Aziz, Selasa (20/1/2015).

Dia  menanggapi dentuman keras dan menggelagar yang menghebokan warga Kota Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar, pukul 09.30 Wita, kemarin , agar pihak Koopsau sebelum melakukan pelatihan seharusya disampaikan.

"Kami mengerti itu latihan militer. Untuk pertahanan negara. Tapi harusnya ada pemberitahuan, sebelum latihan. Biar warga tak kaget dan panik. Bayangkan kalau ada yang jantungan, dan meninggal, jelasnya.

Selain LBH, Direktur Forum Informasi dan Komunikasi (FIK) Organisasi Non Pemerintah (Ornop) Sulsel Asram Jaya, dan Ostaf Mustaf dari Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) menilai, atas kejadian ini, jika ada warga yang merasa dirugikan, atas nama warga bisa mengajukan gugatan hukum (citizen lawsuite).

Ada Dentuman yang sempat adalah efek dari sonic boom, dari latihan rutin Skadron Udara 11 Wing 5 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, kemarin.

Selengkapnya, baca Tribun Timur, Kamis (22/1/2015)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved