Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

10 Tahun Tsunami Aceh

Obyek Wisata Tsunami Aceh, Museum Dirancang Arsitek Ridwan Kamil

Lorong gelap menjadi pintu masuk museum dibuat gelap dengan air yang memercik keluar dari dinding.

Editor: Ilham Mangenre
kompas.com
Pengunjung menikmati suasana di Gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu (20/2/2013). Selain berisi informasi tentang gempa dan tsunami, museum berlantai empat dengan arsitektur modern yang dibangun tahun 2007 tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam. 

TRIBUN-TIMUR.COM-Kenangan akan bencana Tsunami Aceh yang terjadi 10 tahun lalu, tak akan pernah pudar. Pemerintah Provinsi Aceh sudah beberapa tahun belakangan memperkenalkan wisata mengenang Tsunami Aceh kepada wisatawan.

Saat ini, ada beberapa obyek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan untuk menapak tilas kejadian Tsunami Aceh 2004. Berikut di antaranya.

Museum Tsunami Aceh

Pengunjung yang masuk ke museum ini seakan-akan dibawa kembali ke masa-masa terjadinya tsunami 2004.

Lorong gelap menjadi pintu masuk museum dibuat gelap dengan air yang memercik keluar dari dinding. Seakan mengambarkan suasana mencekam saat tsunami terjadi.

Di dalam ada ruangan yang dipenuhi foto-foto kondisi Banda Aceh setelah kena terjangan gelombang laut setinggi lebih dari 30 meter.

Ada pula ruangan yang berisi nama-nama korban tsunami. Museum yang dirancang oleh Ridwan Kamil, sekarang Wali kota Bandung, ini diresmikan pada 2008.

Berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Banca Aceh, museum tersebut berada di tengah-tengah Banda Aceh.

Monumen Aceh Thanks to the World

Monumen ini dekat dengan Museum Tsunami Aceh. Saat bencana itu terjadi, banyak orang dari berbagai negara datang untuk membantu. Tak hanya LSM, tetapi juga militer hingga perusahaan swasta.

Monumen ini pun dibangun sebagai ucapan terima kasih Aceh kepada para relawan saat itu yang datang dari berbagai belahan dunia.

Monumen ini berada di Lapangan Blang Padang yang saat tsunami terjadi, termasuk terkena dampak yang sangat parah. Monumen berwarna putih itu memuat informasi mengenai Tsunami Aceh.

PLTD Apung

Sebuah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung terseret gelombang laut saat tsunami Aceh 2014 terjadi. Kapal seberat 2.600 ton tersebut terhempas hingga lima kilometer dari Pantai Ulee Lheue.

Kini, kapal sepanjang 63 meter itu terdampar di Gampong Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh. Sudah 10 tahun lamanya ia berada di desa tersebut dan kerap dikunjungi oleh wisatawan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags
Aceh
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved