Guru Besar Unhas Ditangkap Nyabu
Pengacara Prof Musakkir: Honor Tidak Penting
Karena dia lebih mengutamakan membela dosennya.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR -Acram Mappaona Azis menceritakan kronologis dirinya menjadi Kuasa Hukum Prof Musakkir.
Acram menjadi Pengacaranya karena ia sebagai bagian dari Keluarga Besar Universitas Hasanuddin (Unhas), Jumat (14/11/2014) kemarin.
Acram langsung ke Polrestabes Makassar pascamendengar kabar yang menyeret guru besar Unhas tersebut.
Acram bertemu Kasat Narkoba dan memperjelas kebenaran penangkapan karena sabu-sabu tersebut. Acram juga meminta supaya dipertemukan dengan Prof Musakkir.
Saat itu Acram pun dipertemukan. Hanya saja Acram belum mau mengungkapkan semua hasil pembicaraannya dengan Musakkir.
"Saya juga keuarga Unhas. Jadi Prof Musakkir, lebih dari dosen saya. Dia juga sebagai guru dan sahabat kami yang paling dekat dengan kami saat kami mahasisiwa. Dia selalu mengarahkan saya, membimbing saya. Saya sering berkonsultasi dengan beliau," ujar Acram.
Acram mengaku, bahwa dirinya mendampingi Prof Musakkir dan kelima rekannya karena panggilan nurani, batin.
Sementara masalah honor atau pembayarannya, Acram dan pihak Musakkir belum membicarakannya. Karena dia lebih mengutamakan membela dosennya.
"Ini mengenai tanggungjawab profesi, lebih penting daripada honor. Tuhan sudah menata segala sesuatunya dengan baik. Tugas kita berdoa, berusaha, bekerja untuk tegakkan hukum. Berusaha dan berdoa," kata Acram. (*)