Pembunuhan Sadis Guru Asal Gowa
Mayat Guru SD Gowa Mengapung di Parepare
Mayat dalam karung yang ditemukan mengapung di laut oleh nelayan Parepare.
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Mayat dalam karung yang ditemukan mengapung di laut oleh nelayan Parepare itu ternyata Sulaiman Daeng Ngunjung (56).
Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri Bonto Parang, Kecamatan Parangloe, Gowa, itu meninggalkan rumah di Jl Pelita Taborong, Palangga, Gowa, sejak Senin (3/11/2014).
Pagi itu, Daeng Ngunjung pamit pada istrinya untuk ke sekolah. Dia tak pernah kembali lagi dan hanya jenazahnya yang tiba di rumah duka, kemarin.
Keluarga Daeng Ngunjung, Jafar Daeng Tata, saat ditemui di rumah duka, Jumat (7/11), mengatakan, beberapa saat setelah meninggalkan rumah, ada dua orang tak dikenal datang.
Dua orang itu langsung ke dalam rumah dan bertanya, "Mana Tedi?" Kaget, istri Daeng Ngunjug, Muliati, spontan menjawab, "Salah rumahki!"
Muliati lalu menyuruh keduanya keluar rumah. Keduanya pergi. Menjelang sore, Muliati mulai resah karena suaminya belum pulang.
Dia lalu menghubungi nomor telepon selular suaminya, tapi tidak aktif. Sekitar pukul 14.00 wita, Muliati mengirim pesan singkat (SMS) dan terkirim. Setelah itu, telepon selular Daeng Ngunjung tak aktif lagi.
Muliati dan kerabat lain terus menghubungi telepon Daeng Ngunjung hingga pukul 21.00 wita, tapi tak pernah dijawab. Kadang aktif, kadang tidak.
Selasa hingga kabar penemuan jenazah menghebohkan itu beredar, Kamis (6/11), telepon selular Daeng Ngunjung tak pernah aktif lagi. "Hanya mayatnya kami dengar," ujar Daeng Tata.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Sabtu (8/11/2014) hari ini. (*)