Headline News Hari Ini
Dianggap Halangi "Rejeki" Sembako dari Caleg, Warga Kejar Panwas
PPL Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, lari terbirit-birit, setelah dikejar warga setempat
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
MAKASSAR, TRIBUN, TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak tiga anggota Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, lari terbirit-birit, setelah dikejar warga setempat yang tertangkap tangan menerima menerima paket sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) dari tim sukses calon legislatif (caleg) Kota Makassar, Sabtu (5/4/2014) malam.
"Inilah susahnya, money politics, warga di sana menganggap, kami (panwas) menghalang-halangi warga untuk mendapat rezeki," ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Makassar, Amir Ilyas, usai menangani pelanggaran pemilu di kawasan perbatasan selatan Makassar, Gowa, dan Takalar itu, Minggu (6/4/2014).
Karena pertimbangan keselamatan petugas panwas level kelurahan dan kecamatan di pantai barat Makassar itu, serta minimnya bukti faktual, panwas masih menyelidiki perkara pemilu ini, dan tidak menyebut detail warga, partai dan RT/RW dan kelurahan lokasi inseiden "langka' itu.
Ketua Panwas Kota Makassar, menceritakan pengalaman tiga dari 412 petugas pengawas lapangannya level kelurahan itu, dalam diskusi Forum Dosen Majelis Tribun dengan tema Potensi Golput dan Money Politics di Pemilu 2014 di kantor Redaksi Tribun, Jl Cenderwasih No 430, Makassar, kemarin.
Data dari Panwas yang dipaparkan di forum itu menyebutkan, dari 412 PPL di 14 panwas Kecamatan di Makassar, hingga kemarin, atau H-3 pencoblosan, dari 85 laporan sebanyak 95 persen laporan menyebutkan adanya celeg yang berbuat curang, dengan membagikan paket semabo, uang, natura, sarung, pulsa, untuk mempengaruhi pemilih yang ada di 14 kecamatan di Makassar.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Senin (7/4/2014) hari ini. (*)