Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SBY Berkunjung di Sulsel

Mengapa Khatib Jumat di Depan Presiden SBY Was-was

"Terus terang saya tegang, dan was-was juga

Penulis: Sudirman | Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Mengapa Khatib Jumat di Depan Presiden SBY Was-was
dok tribun-Timur/fb
Prof_Dr_Nihaya saat diterima SBY di Jakarta, tahun 2010 lalu. Dia ketua STAIN Palopo dan Guru besar Filsafat Islam UIN Alauddin, Makassar

PALOPO, TRIBUN -  Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dijadwalkan menunaikan Salat Jumat bersama sekitar 3.000 jamaah dan warga Masjid Agung Palopo, di Jalan Lingkar Ahmad Yani,  Kota Palopo, Sulsel, Jumat (21/2) siang ini.

Kota Palopo adalah daerah ke-9 yang jadi tujuan kunjungan dinas 5 hari 4 malam   Presiden di Sulsel. SBY dijadwalkan mengujungi 12 daerah di Sulsel, dan menginap di Makassar, sebelum kembali ke Jakarta, Minggu (23/2) pagi.

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo, Prof Dr Nihaya M.Hum (63), dijadwalkan menjadi khatib (pembaca khutbah).
Sebagai Guru Besar bidang Pemikiran dan Filsafat Islam di Universitas Islam

Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Nihaya mengaku sudah biasa jadi khatib. Menjadi was-was, karena inilah kali pertama dia menyampaikan khutbah di depan orang nomor satu di negeri ini.

"Terus terang saya tegang, dan was-was juga. Tapi sesungguhnya saya bangga bisa jadi khatib di mana Presiden Indonesia menjadi jamaah dan mendengarkan khutbah saya," katanya kepada Tribun, usai menunaikan Salat Magrib di Masjid Agung Palopo, Kamis (20/2) petang.

Siapa Prof Dr Nihaya? kenapa dia jadi was-was? Terus bagaimana hingga dia bisa jadi khatib di depan Presiden SBY?

Simak cerita lengkapnya di Tribun Timur edisi cetak, Jumat (21/2/2014)

Tags
SBY
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved