SBY Berkunjung di Sulsel
Labo Pinai, Hadiah Bupati Toraja Untuk Presiden
dan Piagam Singgi dari Bupati Theofilus Allorerung.
Penulis: Mahyuddin | Editor: Thamzil Thahir

Toraja, Tribun -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat masih ada potensi untuk dikembangkan lagi. "Saya meminta Menko Perekonomian untuk berbicara dengan Menteri Perdaangan membahas pengembangan serta pemasaran kopi Toraja ke pasar internasional," kata Presiden SBY saat menerima gelar adat kehormatan Toraja di plaza Kolam Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2) pukul 16.20 Wita.
Presiden juga meminta Menteri PU Djoko Kirmanto yang menyertai kunjungan ini untuk memeriksa ruas jalan di Toraja yang memerlukan pelebaran.
Hal ini sekaligus untuk merespon harapan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung yang berharap kedatangan Presiden bisa meningkatkan eksistensi daerahnya sebagai destinasi wisata nasional dan aset bangsa.
"Atas itu semua masyarakat Toraja rela dan siap untuk menjadi bagian dari wisata nasional," ujar Allorerung dalam sambutannya seperti dilansir laman resmi Presicden RI, kemarin.
Toraja saat ini menempati peringkat dua destinasi wisata nasional, setelah Bali. Wilayahnya memukau, alamnya indah, tradisi dan budayanya unik.
"Oleh karena itu saya mendukung, saya telah menyampaikan pada para menteri, dan Gubernur Sulawesi Selatan untuk terus meningkatkan sektor pariwisata yang ada di Toraja ini," kata Presiden SBY.
Upacara penganugerahan adat sendiri berlangsung meriah.
Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono mengenakan pakaian adat Toraja berwarna putih. Prosesi dimulai dengan arak-arakan Lettoan atau usungan hewan piaraan yang bermakna menjadikan keluarga diberkati Tuhan, dan pembacaan Singgi atau sastra Toraja.
Singgi adalah pujaan sakral sebagai ungkapan penghargaan, berisi harapan dan doa kepada seseorang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya.
"Kami menyanjung dalam harap tiada henti Presiden RI Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono. Kami menerima sebagai warga kehormatan masyarakat Toraja dengan gelar pemimpin yang bertalenta dan berkarakter, memperoleh karunia dari Tuhan semesta alam, menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana serta senantiasa memberi kesejukan bagai bulan di langit bagi masyarakatnya dalam membangun kehidupan yang damai, sejahtera, bersukacita dan berpengharapan," itulah secuplik singgi yang disampaikan oleh Tominaa Ne' Sando Tato' Dena'.
Setelah itu, SBY menerima Labo Pinai (parang khas Toraja) dan Piagam Singgi dari Bupati Theofilus Allorerung. Adapun Ibu Ani menerima Sarong (semacam topi caping) dari isteri Bupati, Yariana Allorerung.
Presiden SBY mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin dan pemuka adat Toraja atas anugerah ini. "Semoga gelar adat dan warga kehormatan yang kami berdua terima mendapatkan ridha Tuhan YME serta membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua, masyarakat Toraja, bangsa dan negara tercinta," ujar Presiden SBY.
Tana Toraja, ujar SBY, dikenal dengan kebaikan masyarakatnya yang religius, menghormati adat istiadat dan budaya, memiliki rasa persaudaraan, toleransi dan kerukunan yang tinggi, menghormati mereka yang dituakan, serta menjalin rasa kasih sayang diantara sesama. "Ini adalah gambaran masyarakat yang baik yang hendak kita tegakkan di negeri tercinta ini," SBY menambahkan.
Masyarakat Indonesia yang diinginkan Presiden SBY adalah masyarakat yang menyelesaikan setiap permasalahan dengan damai, penuh rasa kekeluargaan dan persaudaraan sehingga mencegah konflik dan kekerasan. "Saat negara damai, maka pembangunan akan lebih baik sehingga ekonomi dan kesejahteraan rakyat pun meningkat," SBY menjelaskan. (*)