Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SBY Berkunjung di Sulsel

SBY: Ini Yang Ingin Saya Sampaikan di Sulsel

10 menteri kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Kapolri, Panglima TNI, Pangdam VII Wirabuana, Kapolda Sulsel, Gubernur Syahrul YL hadir

Editor: Thamzil Thahir
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
PResiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo setibanya di Lanud Hasanuddin Maros 

Parepare,TRIBUN- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato di hadapan wali kota dan bupati se-Sulsel di rumah jabatan (rujab) Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Parepare, Rabu (19/2) malam.

Pidato akhir jabatan SBY dua periode sebagai presiden RI di Sulsel ini ini dimulai pukul 20.30 wita hingga sekitar 21.30 wita. Atau lebih sejam.

Sepuluh menteri kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Kapolri, Panglima TNI, Pangdam VII Wirabuana, Kapolda Sulsel, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan sejumlah pejabat lainnya hadir dalam rapat ini.

Berikut pidato SBY dicatat Tribun Timur.com:

Semua Pemimpin daerah terus bekerja, termasuk terus mencarikan lapangan kerjaan bagi rakyat kita. Saat mereka mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya, saat mereka mendapatkan kebahagiaan, mereka hidup tentram dan damai, disitulah letak kebahagiaan kita sebagai pemimpin.

Inilah yang saya ingin sampaikan terhadap pemimpin-pemimpin di Sulsel.

Kunjungan kami di Sulsel memang boleh dikata sebagai kunjungan diakhir masa bakti saya sebagai Presiden.

Sebenarnya kunjungan ini saya rencanakan Desember lalu, namun karena begitu banyak kesibukan yang tidak boleh saya tinggalkan ditambah cuaca yang tidak bagus, barulah hari ini bisa saya lakukan.

Saya ingin katakan, apa yang baik di masa kepemimpinan saya, jaga dan lanjutkan, dan yang belum baik tingkatkan, ini juga pesan saya ke presiden yang akan datang, siapakah itu, hanya Allah yang tahu.

Rakyat kita terkadang tidak sabar, maka semangatlah.

Pemimpin yang besar bagaimanapun, tidaklah mungkin mampu merampungkan semua tugas-tugas yang besar ini, banyak yang sudah dicapai, namun banyak juga yang belum dicapai hingga memasuki masa kerjanya. 

Diakhir masa jabatannya, Soekarno telah meletakkan dasar kenegaraan kita, dilanjutkan Soeharto, juga dengan pembangunannya di berbagai bidang selama 32 tahun, namun itu juga belum selesai, masuk era reformasi, yang dipimpin Pak Habibie yang berasal dari kota ini (Pare pare) berlanjut terus Gusdur dan Ibu Mega yang kemudian dilanjutkan oleh kami selama 10 tahun.

Pendahulu saya banyak yang telah dicapai, tapi masih juga banyak yang blum, demikian pula saya. Itulah makna pembangunan, tidak pernah tujuan berhenti, karena itu akan terus berlanjut siapapun pemimpinnya nanti, tantangan zaman akan selalu ada.

Ini tahun trakhir kami pimpin negeri ini, inilah yang bisa saya lakukan, tentu pekerjaan rumah masih ada yang belum, saya akan lakukan semua yang bisa saya lakukan di sisa tugas saya, jika ada yg tidak berkenan saya meminta maaf.

Era Presiden baru nanti, saya akan melakukan serah terima dengan proses yang sebagaimana mestinya saya akan laporkan semua, yang sudah dan yang belum, termasuk posisi dan nilai tawar negara kita dihadapan negara-negara lain.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved