Narkoba
Ricard: Kerung-kerung Wilayah Zona Merah
Wilayah Kerung-kerung, Kecamatan Makassar, Sulsel,
Penulis: Abdul Azis | Editor: Muh. Taufik
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM
- Wilayah Kerung-kerung, Kecamatan Makassar, Sulsel, diduga merupakan
basis peredaran narkotika dan obat-obat terlarang terbesar di kota
Makassar. Hal itu karena di wilayah pemukiman padat penduduk ini,
ditengarai telah banyak terjadi transaksi narkotika.
Kepala
Badan Nasional Narkoba (BNN) Provinsi Sulsel, Kombes Po Richard
Nainggolan, dikonfirmasi mengatakan tidak dapat dipungkiri, dari sekian
banyak kurir hingga bandar narkotika yang ditangkap oleh petugas
kepolisian dan BNN, sebagian besar dari wilayah Kerung-kerung, selain itu, wilayah ini
sudah sejak dulu diintai petugas.
"Sudah dari dulu dilakukan penyelidikan," katanya belum lama ini.
Mantan
Kasat Reskrim Polwiltabes Makassar, menambahkan pihak BNN memiliki
alasan tersendiri mengapa Kerung-kerung dikatakan merupakan wilayah rawan
narkotika dan obat terlarang. Sehingga pihaknya akan bekerjasama dengan
pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap jaringan bandar
narkotika diwilayah tersebut.
"Semua persiapan seperti jumlah personel di lapangan dan strategi masih dalam tahap persiapan," ungkapnya.
Ricard
mengatakan memeng ada daerah dimana merupakan pusat peredaran narkotika
dan obat terlarang serta dikenal merupakan daerah pemasok narkotika ke
sejumlah daerah di Sulsel. Hanya saja, saat ditanyakan apakah wilayah
Kerung-kerung merupakan salah satu daerah pemasok narkotika dirinya enggan
berkomentar.
Secara
terpisah, Satuan Narkoba Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes)
Makassar, Ajun Komisaris Besar Ucuk Supriadi, mengatakan masih menyusun
strategi dalam memberantas dan menangkap para bandar narkotika di Sulsel
dan dalam waktu dekat ini bakal dilakukan razia secara besar-besaran di
wilayah
Kerung.
"Rencana
Kepala Direktorat Narkoba Polda Sulsel, Komisaris Besar Bambang
Suekardi, mengintruksikan melakukan penyisiran di wilayah Kerung dengan
melibatkan Brimob Polda Sulsel, Dit Sabara, Poropam, Polrestabes
Makassar dan Polres Pelabuhan. Lokasi tersebut diduga kuat merupakan
tempat basis narkoba dan obat-obat terlarang lainnya," jelasnya.
Mantan
anggota pasukan elit Mabes Polri ini, menambahkan Satuan Narkoba
Polrestabes Makassar, kesulitan menangkap bandar narkoba di wilayah Kerung-kerung. Ini disebabkan adanya perlawanan warga sekitar terhadap petugas
yang melakukan penangkapan di wilayah itu. Untuk waktu dan strategi yang
dilakukan akan dirapatkan secara khusus.
"Nanti akan disampaikan kepada rekan media untuk turun bersama-sama
melakukan penyisiran," ungkapnya. (*)
Berita Terkait