Pa'Tassi Sidrap Panen Gabah
yang memodifikasi sepeda motornya sedemikian rupa hingga bisa mengangkut satu karung gabah ke pinggir jalan.
Editor:
Ina Maharani
Sidrap, Tribun -- Pa'Tassi adalah sebutan bagi sejumlah masyarakat di Kabupaten Sidrap, yang memodifikasi sepeda motornya sedemikian rupa hingga bisa mengangkut satu karung gabah ke pinggir jalan.
Keberadaan sejumlah Pa'Tassi tersebut, lambat laun menggeser penggunaan kuda, sebagai pengangkut hasil panen petani, yang selama ini digunakan.
Oleh warga Sidrap, Pa'Tassi tersebut dianggap cukup efisien. Pasalnya pengangkutan gabah dari sawah yang terletak jauh, bisa lebih cepat ketimbang kuda.
Biasanya para Pa'Tassi tersebut bekerja secara berkelompok. Tiap kelompoknya terdiri dari tujuh hingga belasan orang. Bayarannyapun cukup murah, Rp 10 ribu untuk tiap satu karung gabah yang diangkut dari sawah ke pinggir jalan raya.
Namun biasa, para petani atau pemilik gabah, terlebih dahulu membuat kesepakatan, terkait tarif yang diberlakukan. Biasaya penentuan tarif berdasarkan jauhnya jarak dan kondisi sawah.
Pantauan Tribun, para Pa'Tassi tersebut menggunakan jerigen sebagai tangki bensin, agar tak lagi bolak balik ke pom bensin jika bahan bakar mereka habis.
Rusdi, salah seorang Pa'Tassi yang dimintai keterangannya, mengaku bisa mengangkut gabah hingga puluhan.
"Tergantung cuaca dan jauhnya jarak pak," kata Rusdi.
Warga, Bulu, Kecamatan Panca Rijang tersebut mengaku, berusaha agar bisa mengangkut gabah sebanyak mungkin tiap harinya.
" Karena hanya sekali pak dalam tiap musim panennya. Terkadang kami dipanggil hingga di kabupaten Pinrang, untuk mengangkut gabah, tutup Rusdi.(