Tiga Nota Kesepahaman Ditandatangani di Lokakarya Nestle di Clarion
Pertama yakni nota kesepahaman tentang pengadaan program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Pada lokakarya Pengembangan Kakao yang Berkelanjutan di Indonesia yang digelar Nestle Indonesia di Hotel Grand Clarion, Makassar, Rabu (27/7/2011), ditandatangani tiga nota ksepahaman.
Pertama yakni nota kesepahaman tentang pengadaan program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kakao sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Program ini termasuk praktek pertanian, baik metode fermentasi dan teknik perbanyakan tanaman melalui stek. Kesepakatan ini ditandatangani Suply chain Director PT Nestle Indonesia, R Wisman Djaja dan Direktur Petra Food Limited, William Chuang. Penandatanganan ini disaksikan Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Kedua, nota kesepahaman tentang pemberdayaan petani untuk dapat mensuplai kakao yang dapat dilacak balik (traceability) untuk Nestle. Ditandatangani oleh Head of Commodities Procurement AOA Nestle Indonesia, Jacob Nielsen dan David Ngu selaku General Manager PT Amajaro Indonesia.
Ketiga adalah penandatanganan nota kesepahaman tentang pengembangan kakao yang berkelanjutan di Indonesia yang akan ditindaklanjuti dengan kerja sama antara pemerintah provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Nestle untuk pengembangan kebun percontohan (Experimental Demplot Farm) di Mamuju, Sulbar.
Kerja sama ini ditandatangani oleh Pimpinan R&D Tours Perancis, Pierre Broun PhD dan Direktur ICCRI Dr Teguh Wahyudi. Disaksikan oleh Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry dan Gubernur Sulbar yang diwakili oleh Sekda Sulbar DR Aksan Djaluddin. (*)
Berita Terkait