Jelang Ramadan
Harga Telur Ayam Ras di Makassar Naik Drastis
Harga Telur Ayam Ras di Makassar Naik Drastis
Editor:
Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Harga telur ayam ras melonjak dari Rp23 ribu per rak menjadi Rp27 ribu per rak, sedang telur itik rata-rata dijual Rp1.800 per butir dari harga semula Rp1.500 per butir.
"Kenaikan harga telur mulai terjadi pada awal pekan ini, karena tingkat kebutuhan cukup tinggi, sementara pasokan tetap," kata salah seorang pedagang telur di Pasar Terong, H Dahang di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, harga yang diperoleh dari pihak distributor rata-rata naik Rp200 - Rp300 per butir dibanding harga sebelumnya, sehingga pengecer juga menyesuaikan harga jual salah satu komponen sembako itu.
Sementara itu, produsen telur ayam ras binaan PT Jaffa H Aswan di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel mengatakan, telur yang dijual ke pihak distributor ataupun langsung ke pengecer harganya dinaikkan, karena harga pakan beberapa bulan terakhir naik.
"Kenaikan harga ini bukan semata-mata untuk cari keuntungan, tapi kami hanya menyesuaikan dengan biaya produksi," katanya kepada Antara.
Akibat kenaikan harga telur ayam ras di pasaran, para pedagang kue mengeluh, karena terpaksa harus menurunkan volume produksinya.
"Kalau biasanya perhari bisa membuat kue kering atau kue basah masing-masing 10 kg, kini dikurangi menjadi tujuh kg saja, karena harga telur naik," katanya.
Menanggapi hal tersebut, ia berharap agar pemerintah atau pihak yang berkompeten segera turun melakukan pemantauan harga dan melakukan operasi pasar untuk menekan harga telur semakin melonjak. (*/tribun-timur.com)
"Kenaikan harga telur mulai terjadi pada awal pekan ini, karena tingkat kebutuhan cukup tinggi, sementara pasokan tetap," kata salah seorang pedagang telur di Pasar Terong, H Dahang di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, harga yang diperoleh dari pihak distributor rata-rata naik Rp200 - Rp300 per butir dibanding harga sebelumnya, sehingga pengecer juga menyesuaikan harga jual salah satu komponen sembako itu.
Sementara itu, produsen telur ayam ras binaan PT Jaffa H Aswan di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel mengatakan, telur yang dijual ke pihak distributor ataupun langsung ke pengecer harganya dinaikkan, karena harga pakan beberapa bulan terakhir naik.
"Kenaikan harga ini bukan semata-mata untuk cari keuntungan, tapi kami hanya menyesuaikan dengan biaya produksi," katanya kepada Antara.
Akibat kenaikan harga telur ayam ras di pasaran, para pedagang kue mengeluh, karena terpaksa harus menurunkan volume produksinya.
"Kalau biasanya perhari bisa membuat kue kering atau kue basah masing-masing 10 kg, kini dikurangi menjadi tujuh kg saja, karena harga telur naik," katanya.
Menanggapi hal tersebut, ia berharap agar pemerintah atau pihak yang berkompeten segera turun melakukan pemantauan harga dan melakukan operasi pasar untuk menekan harga telur semakin melonjak. (*/tribun-timur.com)
Berita Terkait