Jelang Ramadan
PLN dan Pertamina Janji Tak Kekurangan Suplai Selama Ramadan
PLN dan Pertamina Janji Tak Kekurangan Suplai Selama Ramadan
Editor:
Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajaran keamanan wilayah siap menggelar operasi pasar jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan kebutuhan pokok saat Ramadan.
Kesiapan tersebut diungkapkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo usai rapat tim Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, rapat tertutup tersebut digelar untuk menyepakati langkah-langkah antisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan kebutuhan pokok selama Ramadan.
"Jajaran aparat keamanan dan pemerintah sepakat menjaga suasana kondusif dengan pengawasan secara maksimal pada ketersediaan kebutuhan dasar yang langsung dikonsumsi masyarakat," jelasnya.
Pengendalian ketat seluruh lapisan pemerintahan di 24 kabupaten dan kota se-Sulsel juga akan dilakukan untuk mewaspadai bentuk-bentuk penimbunan bahan pokok. "Penimbunan tidak bisa dibiarkan kalau ada yang sengaja merusak kondisi ekonomi, kami sepakati untuk ditindak," ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada Pertamina untuk menjaga distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) agar kelangkaan yang terjadi di beberapa provinsi tidak terjadi di Sulsel.
"Kelangkaan BBM yang terjadi beberapa provinsi mudah-mudahan dapat diminimalisasi. Diminimalisasi karena hal ini di bawah kendali Pertamina. Kami akan memanggil Pertamina dengan serius untuk mengingatkan hal ini," jelasnya.
Sedangkan soal pasokan listrik, ia mengatakan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah berjanji agar mewaspadai pemadaman yang dapat mengganggu masyarakat menjalani ibadah Ramadan.
"Masyarakat Sulsel diharapkan bisa fokus beribadah dan tidak terganggu dengan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Dalam rapat tersebut dibicarakan pula langkah-langkah antisipasi terhadap gerakan radikalisme dan terorisme. "Aparat keamanan di lapangan di lapangan cukup dan hingga saat ini tidak ada laporan yang membuat kita harus khawatir," ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah tidak menginginkan ada pihak-pihak yang melakukan langkah berlebihan atas nama agama. "Biarlah agama menciptakan kedamaian dan Ramadan harus damai," katanya. (*/tribun-timur.com)
Kesiapan tersebut diungkapkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo usai rapat tim Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, rapat tertutup tersebut digelar untuk menyepakati langkah-langkah antisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan kebutuhan pokok selama Ramadan.
"Jajaran aparat keamanan dan pemerintah sepakat menjaga suasana kondusif dengan pengawasan secara maksimal pada ketersediaan kebutuhan dasar yang langsung dikonsumsi masyarakat," jelasnya.
Pengendalian ketat seluruh lapisan pemerintahan di 24 kabupaten dan kota se-Sulsel juga akan dilakukan untuk mewaspadai bentuk-bentuk penimbunan bahan pokok. "Penimbunan tidak bisa dibiarkan kalau ada yang sengaja merusak kondisi ekonomi, kami sepakati untuk ditindak," ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada Pertamina untuk menjaga distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) agar kelangkaan yang terjadi di beberapa provinsi tidak terjadi di Sulsel.
"Kelangkaan BBM yang terjadi beberapa provinsi mudah-mudahan dapat diminimalisasi. Diminimalisasi karena hal ini di bawah kendali Pertamina. Kami akan memanggil Pertamina dengan serius untuk mengingatkan hal ini," jelasnya.
Sedangkan soal pasokan listrik, ia mengatakan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah berjanji agar mewaspadai pemadaman yang dapat mengganggu masyarakat menjalani ibadah Ramadan.
"Masyarakat Sulsel diharapkan bisa fokus beribadah dan tidak terganggu dengan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Dalam rapat tersebut dibicarakan pula langkah-langkah antisipasi terhadap gerakan radikalisme dan terorisme. "Aparat keamanan di lapangan di lapangan cukup dan hingga saat ini tidak ada laporan yang membuat kita harus khawatir," ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah tidak menginginkan ada pihak-pihak yang melakukan langkah berlebihan atas nama agama. "Biarlah agama menciptakan kedamaian dan Ramadan harus damai," katanya. (*/tribun-timur.com)
Berita Terkait