Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru SD Bambini Makassar Dipecat

Inilah Surat Guru yang Dipecat Itu

saya mewakili para guru ingin mengetuk pikiran Anda, .....!

Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto Inilah Surat Guru yang Dipecat Itu
Dok/FB Tribun Timur Berita Online

Saya, atau tepatnya kami para guru tidak begitu dekat dengan pimpinan. Komunikasi hanya satu arah. Mereka menyampaikan sesuatu dan (harus) dilaksanakan oleh kami. Hampir tak pernah ada pertemuan, diskusi, perbincangan hangat apalagi. Saya tahu ini kondisi yang tak lucu lagi. seperti surat di atas.

Oh ya, tentang surat berakhirnya kontrak itu, saya dan kedua rekan guru sama sekali tidak berkeberatan untuk menandatangani surat berakhirnya kontrak itu, tapi kami bukan padanan yang sama. Surat itu lucu, padahal ini sesuatu yang serius. Kami orang yang cukup tahu bagaimana urusan perjanjian mempunyai sistematika dan landasan. Surat itu tidak mengindikasikan demikian. Kami bahkan berprasangka baik, dengan membawanya pulang dan memelajarinya lebih dulu. Ternyata diakhir pelajaran pembacaan surat itu, hasilnya sama, surat itu lucu, bahkan MEMALUKAN!

Kepada pimpinan Bambini School, saya mewakili para guru ingin mengetuk pikiran Anda, dan terutama hati Anda (kami berusaha untuk tidak melakukan lebih dari mengetuk). Bukalah, dan dengarkan kami.

Begini, Dunia ini, dunia pendidikan dibangun atas banyak hal. Tidak hanya berkaitan pembayaran SPP tepat pada waktunya oleh orangtua murid, tidak hanya menyangkut kami harus disiplin dan rutin makan buah agar tidak sakit, tidak hanya menyangkut berapa denda kami setiap bulan karena terlambat dan atau tak hadir. Tidak hanya menyangkut efisiensi berbagai hal. Kalau seperti itu, itu hanya tentang Anda, sedikit kami dan orangtua. Itu bukan tentang pendidikan.

Tentang pendidikan yang kami maksud, ilustrasi sederhananya seperti ini: Kami semua, elemen yang ada di Bambini School berkumpul bersama, berdiskusi hangat, membicarakan apa yang terbaik buat aset terpenting sekolah ini: murid-murid dan guru. Mari bertukar pikiran dan berbagi pendapat agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai harapan. Kami tidak bisa mengajar dengan maksimal tanpa ada motivasi dan pandangan positif dari pimpinan dan yayasan. Dan kami tidak mendapatkan itu dari pimpinan kami.

Yang kami dapatkan justru berbagai ketidakjelasan aturan dan kesewenang-wenangan. Taruhlah mengenai keputusan berakhirnya kontrak sepihak tadi. Itu tidak jelas dan sewenang-wenang. Belum lagi beberapa hak kami yang tidak diberikan. Gaji dibawah standard untuk ukuran sekolah `elite' macam Bambini. Beberapa tunjangan guru tetap yang diabaikan, jam mengajar yang tidak sesuai standard (1 jam di Bambini, sama dengan 60 menit, bukan 45 menit atau 35 menit seperti laiknya 1 jam pelajaran di sekolah lain). Masa libur guru yang singkat ( misalnya liburan akhir tahun ajaran ini, murid libur  1 bulan, guru libur satu pekan). Dan beberapa hal yang tidak jelas lainnya.

Kalau begitu, mengapa kami bertahan? Karena kami tahu, kalau kami, para guru tak lagi bertahan, maka sekolah ini akan rubuh, karena kamilah penopangnya, kami masih memikirkan anak didik yang kami ajar. Jangan dikira hobi merekrut guru baru secara beruntun akan menyelamatkan sekolah ini. Itu hobi yang harus ditinggalkan, karena itu hanya menunjukkan bagaimana orang memandang karakter pimpinan sekolah ini yang picik. Dan suatu saat akan ada masanya tak ada lagi guru yang bisa direkrut. Itu karena calon guru itu (akhirnya) tahu, mereka direkrut hanya untuk segera dikeluarkan.

 Kepada pimpinan Bambini, Apa yang kalian pikirkan tentang dunia pendidikan?

Ini sekolah, bukan perusahaan. Jadikanlah Bambini sebuah institusi pendidikan yang beradab yang terbuka pada dunia sekeliling, dan melaksanakan aturan sesuai standard yang telah ditetapkan. Negara  kita punya hukum, kita punya Dinas Pendidikan, juga Dinas Tenaga Kerja. Bambini harus melakukan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan instruksi lembaga-lembaga terkait.

Atau jika tidak, kami akan berusaha menunjukkan jalannya!

Dan tak ada lagi waktu yang paling tepat bagi kami para guru untuk menunjukkan jalan itu selain sekarang. Kami ingin menyaksikan Bambini berada pada jalur yang normal, dan tentu saja diperlukan beberapa usaha.

Kami akan menyuarakan dan menyerukan hal ini ke berbagai pihak yang peduli pada keberlangsungan pendidikan bangsa. Ketidakjelasan dan kesewenang-wenangan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terus menerus. Ada saatnya itu harus dihentikan, dan inilah saatnya!


Hidup guru! Hidup Pendidikan bangsa!!


Makassar, 19 Juni 2011, 07.01 PM

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved