Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Desa Kahayya Bulukumba Dirancang jadi Lokasi Pariwisata Berbasis Inklusif

Desa ini memiliki potensi alam yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai tempat wisata alam di Kabupaten Bulukumba

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Ansar
firki/tribunbulukumba.com
Wabup Bulukumba Tomy Satria Yulianto, saat menghadiri Workshop Kajian Wisata Alam Kahayya di Ruang Pola Kantor Bupati, belum lama ini. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, KINDANG - Desa Kahayya di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, merupakan salah satu desa yang berada di wilayah perbukitan kaki Gunung Lompobattang.

Desa ini memiliki potensi alam yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai tempat wisata alam di Kabupaten Bulukumba.

Potensi yang ditawarkan oleh Desa Kahayya karena di wilayahnya memiliki air terjun Gamaccaya, Danau Lurrayya, Puncak Donggia dan Tabbuakkang.

Selain itu ada kebun kopi, air panas, sungai, serta wisata research, untuk potensi flora dan fauna yang berada di hutan lindung.

Curi Tas Pemain Basket di Unhas, Pria Asal Sungai Saddang Makassar Dibekuk Polisi

Penemuan Bayi di Kebun Bikin Geger Warga, Diduga Dibuang Orangtua

Atas potensi tersebut, melalui Program Peduli, Sulawesi Community Foundation (SCF) yang bekerjasama dengan Pemkab Bulukumba, menyusun dokumen Desain Perencanaan Wisata Alam Desa Kahayya.

Hal itu berbasis inklusif yang dilakukan sejak Januari - April 2019.

Menurut Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, wisata alam berbasis inklusif yang didorong di Desa Kahayya, menjadi salah satu varian wisata lain.

Itu berbeda dengan pengembangan wisata di Kabupaten Bulukumba, yang selama ini dikapitalisasi oleh privat sector seperti pembangunan hotel dan resort di tempat wisata.

"Kita juga ingin mendorong pariwisata berbasis masyarakat, dimana geliat-geliat pariwisata itu dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat yang menjadi pelaku wisata di wilayah itu," kata Tomy dalam rilisnya, Jumat (5/7/2019).

Sebelum aksesibilitas ke Kahayya semakin baik, maka spasial planning terhadap wisata alam Kahayya harus dibuat dan ditetapkan.

Sehingga nantinya tidak ada penguasaan lahan bagi pengusaha yang ingin membangun hotel.

"Sejalan dengan program Dinas Pariwisata, kita harapkan justru rumah masyarakat dipoles menjadi homestay sebagai tempat hunian bagi pengunjung wisata," jelas Tomy.

Hasil Latihan Bebas MotoGP 2019 di Sirkuit Sachsenring, Jerman: Quartararo Tercepat, Rossi Kedua

3 Link Live Streaming Persebaya vs Persib, Menanti Debut Pemain Naturalisasi, Nonton Tanpa Buffer

"Kalau pada akhirnya ada hotel yang berdiri, lalu inklusifitas apa yang ingin dibangun? Inklusif itu artinya masyarakat menjadi pelaku dan merasakan langsung dampak dari kegiatan wisata itu," jelas Tomy, menjelaskan.

Dengan berbagai komoditas yang dimiliki Desa Kahayya, Tomy optimistis, Kahayya menjadi destinasi wisata alternatif dan unik di Kabupaten Bulukumba.

Di lokasi tersebut, menggabungkan potensi alam dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved