Disuruh Mengaji saat Hapus Tatto, Rahman Menangis
Markas Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan), seketika dipenuhi orang yang datang dari berbagai daerah.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ansar
wahyu/tribun-timur.com
Pasien Makassar Hapus Tato Rahman Tunru (kiri) tengah dilakukan laser penghapus tatto oleh Koordinator Komunitas Mahtan, Dr Azis, di Markas Mahtan, Jl Swadaya, Kota Makassar, Sabtu (22/6/2019).denb
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Orang-orang dengan gambar rajah, memadati ruangan Markas Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) di Jl Swadaya, Kota Makassar, Sabtu (22/6/2019).
Tak hanya lelaki dengan rajah atau akrab dikenal dengan tatto yang berkumpul di tempat itu.
Beberapa di antaranya adalah wanita. Mereka hadir untuk menjadi pasien laser penghapus tatto yang dilakukan komunitas Mahtan.
Kedatangan orang-orang ini, sejka pukul 09.00 wita, tak lepas dari kegiatan Mahtan, yang tengah menggelar event Makassar Hapus Tato.
Kegiatan Mahtan dilakukan dua hari, Sabtu (22/6/2019) diadakan di Markas Mahtan Jl, Swadaya.
Juga diadakan pada Minggu (23/6/2019) di Masjid Raya Bukit Baruga Antang.

Tribun-Timur.com mendapat izin mengabadikan prosesi hapus tatto yang dilakukan dr Azis, kepada salah satu pasien.
Pasien di depan dokter Azis berbadan tegap dan tinggi. Ia memiliki tatto pada bagian lengan dan kaki.
Sejurus kemudian, alat yang mengeluarkan laser didekatkan dr Azis.
Dengan perlahan tapi pasti, alat laser tersebut ditempatkan di atas gambar tatto di lengan Rahman.
Jadi Ajang Kreativitas, Festival Anak Pasigala Obati Trauma Anak di Palu Pasca Gempa
Sambut Millenial Road Safety Festival, Polda Sulsel Ajak Bikers Turing
Beberapa orang yang turut menyaksikan proses hapus tatto itu, pun dibuatnya haru.Ia berkisah, tatto di lengan kanannya telah ada sejak tahun 1995 tepatnya saat masih remaja.
"Itu dibuat pada tahun 1995. Masih SMA waktu itu," ucap Rahman usai lengannya dilaser, Sabtu (22/6/2019).

Sebab tatto akan membuatnya berbeda ketimbang teman-temannya.
"Waktu muda kan begitu. Kalau punya tatto, pasti keren dan berbeda dari yang lain," kenang Rahman.
Tetapi, ia terkendala biaya hapus tatto yang sangat mahal.
Sebab harga yang dikenakan per satu sentimeter persegi.
Tidak Sakit
Rahman menambahkan, saat lengannya disambar laser penghapus tatto, rasanya tidak begitu sakit.
Yang lebih sakit, kata dia saat dilakukan pembuatan.
"Tapi setidaknya kita mengingat kesalahan-kesalahan kita. Hijrah tanpa tatto itu pasti akan lebih baik," tegasnya.
Koordinator Mahtan, dr Azis menjelaskan, selain hapus tatto, kegiatan ini juga menyediakan tutup tindik.
"Sebelum di laser, pasien terlebih dulu dilakukan pemeriksaan kesehatan. Apakah tidak terkena penyakit yang berbahaya seperti HIV dan lain-lain," ucap Azis.
Kemudian, pasien harus menghafal 10 ayat Ar-Rahman.Selanjutnya, pasien diberi obat bius dan dioleskan dibagian yang akan laser.
Obat bius itu harus didiamkan selama sejam sebelum dilakukan penghapusan tatto.
Setelah tatto dihapus, dilakukan recovery dengan menggunakan es batu.
"Pasien juga diberikan obat anti biotik dan lain sebagainya," jelasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com
di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:
.