Jembatan Darurat Bally di Jalan Poros Palopo-Toraja Utara Sudah Bisa Dilewati

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Jembatan penghubung kota Palopo-Rantepao, Kabupaten Toraja Utara mulai berfungsi.

Jembatan bally atau jembatan sementara dikerjakan Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sulsel.

Pemkot Tambah Armada Kebersihan Kota Makassar

50 Ton Beras Tim Relawan Gabungan dan FTI UMI Menuju ke Konawe Utara

Cukup sepekan lamanya pengerjaan, jembatan berlaskan kayu tersebut sudah mulai dilalui pengendara roda empat maupun roda dua.

Sebelumnya sempat terputus selama dua pekan karena jembatan sempit ambruk akibat longsor, dan jalan dialihkan ke jalan alternatif selama proses pengerjaan dan pemasangan jembatan bally.

Jembatan darurat bally dengan panjang 24 meter dipasang di Lembang (Desa) Rante, Kecamatan Nanggala, tepat di kilometer 13 jalan poros Palopo-Rantepao.

Balai Besar PJN II Sulsel akhirnya menepati janjinya selama sepekan menyelesaikan jembatan bally segera digunakan masyarakat, dan selesai tepat waktu.

PPK pengerjaan jembatan, Andi Wahida dari BBPJN 13 Makasar mengatakan, berat tonase kendaraan bisa melintas dijembatan bally hanya terbatas maksimal 8 ton.

"Ini jembatan darurat, beratnya kita batasi hanya berat delapan ton saja kendaraan yang bisa lewat," kata Andi, Senin (17/6/2019) siang.

Namun itu, pihaknya tetap menempatkan personel dari BBPJN 13 Makassar agar menjaga kemungkinan akibat kerusakan yang timbul.

Saat jembatan selesai, pengguna kendaraan dan penumpang dari Palopo ke Toraja, maupun sebaliknya tidak lagi melewati jalur alternatif yang sempit dan berlumpur.

"Jembatan bally diperkirakan dipasang hanya satu bulan saja dan jembatan permanen di lokasi sudah mulai dikerjakan saat ini," tutup Andi. (*)

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17

tribun-timur.comdi Whatsapp 

Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

B