Bayi Ini Dapat Tiket Gratis 25 Tahun Setelah Dilahirkan di Kereta Api, Gini Ceritanya

TRIBUN-TIMUR.COM - Bayi Ini Dapat tiket Gratis 25 Tahun Setelah Dilahirkan di kereta api, Gini Ceritanya

Sungguh beruntung bayi yang satu ini. 

Dirinya mendapatkan hadiah yang berharga.

Kisah unik terjadi dalam sebuah kereta di Irlandia.

Dilansir oleh Kompas.com, seorang bayi yang lahir di dalam sebuah kereta di Irlandia dihadiahi tiket gratis selama 25 tahun.

Bayi perempuan itu lahir pada Selasa (11/6/2019) dalam perjalanan kereta api dari Galway menuju Dublin, Irlandia.

Saat itu kereta dipenuhi penumpang yang akan menyaksikan konser boyband Backstreet Boys di Dublin.

"Semua penumpang di bawah usia 5 tahun tidak perlu membeli tiket, dan kami menawarkan tiket gratis untuk bayi itu hingga dia berusia 25 tahun," ujar juru bicara perusahaan kereta api Irlandia dikutip dari Mirror.

Baca: Disabilitas Asal Sulbar Jadi Lulusan Terbaik BRSPDF Wirajaya Makassar

Baca: Banjir Rendam 50 Unit Rumah di Dusun Labalubu Luwu Utara

Baca: Panitia Alumni 2001 Reuni SMPN 2 Kolaka Angkatan 99 Resmi Dibubarkan

Para penumpang kereta api saat itu ikut membantu proses persalinan, termasuk seorang dokter yang mengaku amat ketakutan menghadapi momen tersebut.

Alan Devine, nama dokter tersebut, sedang dalam perjalanan menuju sebuah konferensi di Dublin saat ibu bayi tersebut melahirkan.

"Sejujurnya saya amat ketakutan, saya seharusnya tak mengatakan ini," kata Alan sambil tertawa.

"Saya adalah dokter umum yang sedang dalam pelatihan dan belum sepenuhnya bekerja sebagai dokter," tambah dia.

"Dalam pelatihan saya bahkan harus didampingi saat menangani proses persalinan. Seharusnya kondisi ini terjadi di rumah sakit dan dokter dibantu banyak perawat dalam situasi steril," tambah dia.

Baca: TRIBUNWIKI: Dududki DPRD Pinrang Ketiga Kalinya, Siapa Andi Muhammad Ramdhani?

Baca: Ngabalin Titip Pesan Lewat Pengacara Kivlan Zen Salamku Cintaku Sama Bang Kivlan

Baca: Dirut PDAM Pangkep: Pipa dan Pemasangan Jaringan Bukan PDAM, Tapi Dinas Tata Ruang

Namun, lanjut Alan, situasi di dalam kereta api saat itu amat kacau jauh dari kondisi ideal dalam teori yang diterimanya.

"Jadi yang bisa dilakukan adalah melakukan yang terbaik," lanjut dia.