Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cegah Stunting, Pengantin Baru di Polman Bakal Disekolahkan

Aco Mussadad menjelaskan, sekolah pengantin rencananya dilaksanakan Juli mendatang. Siang kemarin telah digelar rapat koordinasi tim kerja sekolah.

Penulis: edyatma jawi | Editor: Syamsul Bahri
Aco Musaddad
Rapat koordinasi tim kerja sekolah pengantin di Bappeda Litbang Polman. 

TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN -- Kabid Sosial dan Budaya, Bappeda Litbang, Polewali Mandar (Polman), Aco Mussadad menggagas pembentukan sekolah pengantin.

Sekolah pengantin ini merupakan strategi kelola keluarga melalui pembelajaran stunting bagi calon pengantin di daerah ini.

Kapal Bantuan DKP Polman Dimakan Rayap Sebelum Dipakai Nelayan

Pengacara Senior Rachmat Sanjaya Meninggal Dunia, Terakhir Tangani Kasus Begal Potong Tangan

Aco Mussadad menjelaskan, sekolah pengantin rencananya dilaksanakan Juli mendatang. Siang kemarin telah digelar rapat koordinasi tim kerja sekolah pengantin di Bappeda Lintang Polman.

Rapat tersebut melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas P2KBP3A, Kemenag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Humas Setda Polman.

"Rapat koordinasi ini sekaligus penyusunan kurikulum pembelajaran yang akan diajarkan nantinya," jelas Aco Mussadad, Kamis (13/6/2019).

Dijelaskan, penyusunan kurikulum pembelajaran sekolah pengantin bertujuan merumuskan sasaran dan tujuan. Makanya dihadirkan seluruh stakeholder yang berkaitan sekolah pengantin.

"Kami mengundang stakeholders terkait untuk dapat memberikan masukan supaya kurikulum pembelajaran bisa fokus dan efektif," jelasnya.

Kata Aco Mussadad, telah disepakati 10 materi yang akan disampaikan pada sekolah pengantin nantinya.

"Kesepuluh materi ini akan disampaikan oleh para pemateri yg sudah ahli di bidangnya," pungkasnya.

Rapat koordinasi tim kerja sekolah pengantin di Bappeda Litbang Polman.
Rapat koordinasi tim kerja sekolah pengantin di Bappeda Litbang Polman. (Aco Musaddad)

Berikut ini daftar materi yang akan diterapkan di sekolah pengantin ;.

1. 1.000 Hari Pertama Kehidupan
2. gizi seimbang ini hamil, kesehatan reproduksi, perawatan bayi dan balita.
3. KB dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
4. Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah.
5. Pemenuhan Rumah Tidak Layak Huni.
6. Pendidikan dan Pembinaan Keluarga. Lalu ditambahkan materi Membangun Keluarga dalam perspektif Budaya Lokal.
7. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
8. Pentingnya Pemenuhan Air Minum dan Sanitasi
9. Pemanfaatan Pekarangan untuk Ketersediaan Pangan.
10. Pentingnya penyediaan darah bagi bumil dan bahaya Narkoba. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved