Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arqam Azikin Harap Wali Kota Makassar Tak Formalitas Belaka

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin MSi mengatakan, para profesional harus membuktikan Politik tak boleh terjadi.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin MSi mengatakan, para profesional harus membuktikan Politik tak boleh terjadi.

"Kita berharap para profesional ini memberikan contoh konkret untuk program kemajuan Kota Makassar," kata Arqam dalam Makassar Lawyer Club dengan tema "Makassar, Problematika dan Solusi" di Warung Kopi Phoenam, Jl Boulevard, Makassar, Sulsel, Selasa (11/6/2019).

"Betul-betul kalangan profesional ini harus punya style maju, sekarang kita belum layak menjadi kota dunia karena birokrasi belum melayani dengan baik," katanya.

Baca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Deng Ical Ikut Senam Bersama AMPI Sulsel

Baca: Pakar Hukum dan Politisi Bahas Makassar Problematika dan Solusi di Phoenam Boulevard

Baca: TRIBUNWIKI - Begini Cara Membuat Menu Pallubasa, Makanan Khas Makassar dan Begini Sejarah Pallubasa?

Menurutnya, optimistis kepada kalangan profesional seperti Munafri Arifuddin, Sukriansyah S Latief, Muhammad Ismak, dan Arman Muis bisa memberikan kebaruan konsep kepemimpinan baru.

"Agenda pembangunan kota Makassar bukan cuman visi dan misi, kita butuh wali kota Makassar tak formalistis belaka," katanya.

Menurutnya, regulasi penentuan calon pemimpin harus berubah.

"Harusnya yang menentukan usungan adalah pemimpin partai di daerah masing-masing, bukan lagi mereka antre dukungan di DPP," katanya.

Menurutnya, mahalnya mahar partai dalam mengusung calon kepala daerah karena regulasi.

"Jangan bebani calon untuk membebani calon, karena mereka akan jadi terbebani," katanya.

Arqam meminta kepada calon dan tim untuk sepakat tak membagi uang.

"Sistem politik ini melegalkan politik uang," katanya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved