Taman Makam Pahlawan Tidak Terurus, DPRD Luwu Timur Didemo
Forum Pemuda Peduli Wotu menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Timur, Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Ansar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Forum Pemuda Peduli Wotu menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Timur, Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (10/6/2019).
Masalahnya, Makam Pahlawan Wotu di Jl Pahlawan, Desa Arolipu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak dilengkapi tulisan Pahlawan.
"Seharusnya dinas sosial bertanggung jawab melengkapi nama pahlawan. Kami minta DPRD untuk memasifkan fungsi pengawasannya," kata Jubir Forum Pemuda Peduli Wotu, Muh Takwin.
Pengunjuk rasa mendesak Dinas Sosial Luwu Timur bertanggung jawab agar melengkapi nama pahlawan di Taman Makam Pahlawan Wotu.
Pengakuan Fauka Noor Farid Eks Anggota Tim Mawar Setelah Disebut Ada di Balik Kerusuhan 21-22 Mei
Setelah Libur Lebaran, Bupati Takalar Pantau Kebersihan dan Layanan Medis
Mengenai Makam Pahlawan Wotu menurut pengunjuk rasa, masih ada yang tidak sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 tentang TMPN.
"Sebelum rehabilitasi 2017 beberapa makam memiliki nama, namun sekarang hanya ada 14 nama lebih yang ada. Jumlah itu sangat sedikit dibanding jumlah sebelumnya," imbuh pengunjuk rasa, Ibriansyah Iriawan.
Makam pahlawan berisi 133 makam terbagi dua blok yaitu Blok A berisi 60 makam dan Blok B berisi 73 makam.
Pada papan informasi makam, hanya 16 makam yang punya nama. Dua nama pahlawan di Blok A dan 14 nama pahlawan di Blok B.
Sementara selebihnya hanya ditaruh ketarangan tanpa nama. Makam pahlawan berjarak sekitar 200 meter dari SMA 2 Luwu Timur atau dulunya SMA 1 Wotu.
Dalam aksi itu, pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan selamatkan nama pahlawan Wotu.
Sidak, Sekda Mamasa Temukan ASN Tidak Masuk Kerja
Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur, Sarkawi A Hamid yang menerima pengunjuk rasa juga mendesak dinas sosial mengidentifikasi ulang nama pahlawan di makam tersebut.
"Ini adalah identitas sejarah yang harus dijaga sebagai pewaris perjuangan mereka," tutur Sarkawi.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19
Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: