BRSPDF Wirajaya Makassar Sharing Program Rehabilitasi Sosial 5.0 New Platform di NTB
Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar Syaiful Samad mengatakan Yayasan Lombokcare bisa jadi contoh
Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar Syaiful Samad mengatakan jika Yayasan Lombokcare bisa dijadikan contoh untuk pengembangan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Pernyataan ini ditegaskan saat ia bersama dengan puluhan Pegawai BRSPDF Wirajaya melakukan kunjungan ke Yayasan Lombokcare, Jumat (26/4) dalam rilisnya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pembinaan Pegawai BRSPDF Wirajaya Makassar, sekaligus untuk sharing Program Rehabilitasi Sosial (Progres) 5.0 New Platform yang dicetuskan Oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Dirjen Rehsos) Kementerian Sosial RI.
Kunjungan pegawai BRSPDF Wirajaya Makassar diterima langsung oleh ketua Yayasan Lombokcare Apip Sutandi.
Pegawai BRSPDF Wirajaya Makassar diajak langsung melihat model pelayanan terhadap penyandang disabilitas yang ada di Yayasan Lombokcare.
Apip Sutandi menjelaskan, jika ide awal berdirinya Yayasan Lombokcare mulai tercetus sejak tahun 2008 dimana saat itu ia bersama istrinya Mindy yang kebetulan berkebangsaan Belanda.
“jadi ide awalnya itu terpikirkan di Belanda saat berada di Belanda bersama istri”, ujar Apip disela-sela menerima kunjungan dari rombongan Pegawai BRSPDF Wirajaya Makassar.
Sejak terpikirkan di tahun 2008 silam, Yayasan Lombokcare baru bisa beroperasi nanti ditahun 2012.
Untuk tahun 2019, sebanyak 108 anak disibalitas yang dibina. Anak-anak yang masuk dan dibina di Lombokcare terdiri dari berbagai macam disabilitas, baik dari disabilitas fisik maupun disabilitas intelektual.
“kemungkinan jumlah anak disabilitas yang dibina bisa bertambah, sebab Pihak Yayasan Lombokcare masih membuka pendaftaran penerimaan”, ujar Apip
Untuk pendanaan Yayasan Lombokcare sendiri banyak mendapatkan bantuan dari beberapa founding dari luar negeri, khususnya dari Negara Belanda.
Secara umum, anak-anak disabilitas yang ada di Yayasan Lombokcare mendapatkan beberapa jenis pelayanan, baik Rehabilitasi Sosial, layanan edukasi dan juga layanan terapi.
Kepala BRSPDF Wirajaya Syaiful Samad, mengatakan, Yayasan Lombokcare dipilih sebagai lokus yang harus dikunjungi karena mendapatkan referensi sekaligus arahan dari Kepala Dirjen Rehsos Edi Suharto.
Syaiful merasa senang bisa mengajak para pegawai berkunjung ke Yayasan Lombokcare, karena bisa menambah referensi bagi para pegawai dalam memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas nantinya, khususnya bagi penyandang disabilitas yang dibina di BRSPDF Wirajaya itu sendiri.
“sengaja diagendakan untuk mengajak pegawai BRSPDF Wirajaya berkunjung ke Lombokcare, biar para pegawai bisa bertukar informasi terkait pelayanan dan juga sarana prasarana yang mesti disiapkan dalam meningkatkan pelayanan bagi penyandang disabilitas nantinya”, harap Syaiful.