Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2019

Ditinggal Muslimin Bando, PAN Enrekang Merana

Padahal pada Pileg 2014 lalu, PAN keluar sebagai pemenang di Kabupaten Enrekang dengan raihan tujuh kursi dengan 27.196 suara.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
Asiz Albar/Tribun Enrekang
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD II PAN Enrekang, Ismail Hamid. 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Hengkangnya Bupati Enrekang, Muslimin Bando ke Partai Golkar jelang Pilkada tahun lalu, betul-betul membuat Partai Amanat Nasional (PAN) merana.

Hal itu dapat dilihat dengan perolehan kursi dan suara PAN dalam kontestasi Pemilu 2019 ini di Kabupaten Enrekang.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD II PAN Enrekang, Ismail Hamid, mengatakan perolehan kursi PAN pada Pileg 2019 ini maksimal hanya tiga kursi dengan perkiraan raihan suara hanya lebih dari 10 ribu.

Baca: Mobil Terbakar Hebohkan Warga Jalan Ahmad Yani Parepare

Baca: BCA-FTI Gelar Seminar Digital Gratis, Begini Cara Daftarnya

Padahal pada Pileg 2014 lalu, PAN keluar sebagai pemenang di Kabupaten Enrekang dengan raihan tujuh kursi dengan 27.196 suara.

Kala itu, Muslimin Bando masih aktif menjabat sebagai Ketua Umum PAN Enrekang.

"Jelas sangat besar pengaruhnya hengkang beliau (Muslimin Bando), karena tentu akan muda dalam berkampanye jika beliau masih di PAN," kata Ismail Hamid kepada TribunEnrekang.com, Kamis (25/4/2019) siang.

Selain faktor Muslimin Bando, menurut Ismail Hamid, ada beberapa faktor lain yang turut menggerus suara PAN pada Pileg 2019 ini.

Faktor tersebut seperti para tokoh masyarakat takut masuk ke PAN karena para petahananya memiliki jumlah suara yang besar.

Baca: Detik-detik & Kronologi Siswa SD Tendang Gurunya hingga Tangan Patah, Gini yang Terjadi Selanjutnya

Baca: Pekan Depan, MKE ASN Bakal Sidag 10 PNS di Mamasa

Salain hal itu, sistem yang ada di PAN terkait kaderisasi juga menjadi aalah satu hal yang turut menyurutkan suara PAN.

"Sulit kita dapati kader yang militan, karena partai setiap Pileg kebanyakan menggaet tokoh-tokoh untuk masuk, bukan membentuk kader sendiri yang memang militan," ujarnya.

Tak hanya faktor itu, Lagislator PAN Enrekang ini juga menyebut faktor membelotnya Ketua DPRD Enrekang, Disman Duma pada Pilkada lalu yang mendukung kotak kosong turut menggerus suara PAN.

"Basic suara PAN sebenarnya kan adalah pemilih Muhammadiyah, dan daerah atas atau daerah Muslimin Bando itu basis utamanya, dengan membelotnya Ketua, tentu akan membuat pemilih kita disana sulit digaet lagi," tuturnya.

Sekedar diketahui, raihan PAN pada Pileg di Kabupaten Enrekang tahun ini bisa dibilang yang terburuk dibanding Pileg sebelumnya.

Pada periode 2004-2009, PAN berhasil peroleh empat kursi di Parlemen, kemudian tahun 2009-2014, PAN rebut lima kursi di DPRD dan puncaknya 2014-2019, PAN jadi pemenang dengan raihan tujuh kursi di DPRD Enrekang.
(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com @whaiez

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved