Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lantik Pejabat Baru, Danny Alasan Tak Mau Bebani Pj Wali Kota Makassar

Danny mengatakan, pelantikan ini telah melalui serangkaian proses yang cukup panjang berupa lelang jabatan.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Humas Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto melantik 35 PNS dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dan administrator, serta direksi PD BPR lingkup Pemerintah Kota Makassar, di halaman Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Selasa (23/4/2019) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto melantik 35 PNS dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dan administrator, serta direksi PD BPR lingkup Pemerintah Kota Makassar.

Pelantikan yang dilaksanakan di masa-masa terakhir pemerintahan Danny Pomanto, berlangsung di halaman Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Selasa (23/4/2019) pagi tadi.

Danny mengatakan, pelantikan ini telah melalui serangkaian proses yang cukup panjang berupa lelang jabatan.

"Pengisian jabatan dari hasil lelang ini merupakan hal yang wajar dalam birokrasi. Hal ini dilakukan, agar jalannya pemerintahan bisa semakin baik," kata Danny.

Menurut Danny, pelantikan 35 pejabat tersebut menimbulkan kekosongan jabatan lagi di berbagai SKPD, apalagi banyak PNS yang memasuki pensiun. Ia pun memastikan masih akan ada pelantikan untuk selannutnya.

"Itu harus segera diisi. Selanjutnya jabatan seksi, hingga lurah, dan kepala sekolah," jelas dia.

Disinggung soal masa pelantikan, Danny mengatakan, Ia hanya menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaannya dan tak mau meninggalkan beban ke Penjabat Wali Kota Makassar nantinya.

"Ada yang bertanya kenapa saya yang melantik, bukan PJ saja. Kalau Pj, saya pikir belum pahami secara keseluruhan, kadinya saya kasih dia pekerjaan sulit. Saya harus selesaikan semua pekerjaan saya, jangan kasih beban ke PJ, dia tinggal terima tim siap pakai," ujar Danny.

Danny juga enggan persoalkan pelantikan yang sebagian orang anggap bermuatan politis pasca-pemilu beberapa waktu lalu.

"Sah-sah saja, karena kalau saya lantik sebelum pemilu pasti dibilang persiapan pemilu. Kalaupun ada yang menganggap itu masalah, pemilu kan juga sudah selesai. Justru lebih sedikit hoaxnya ini darpada saya lantik sebelum pemilu," tandasnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur @Fahrizal_syam

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved