TRIBUNWIKI: Menginjak Usia 73 Tahun, Beberapa Kali Berganti Nama, Begini Sejarah Lahirnya TNI
TRIBUNWIKI: Menginjak Usia 73 Tahun, Beberapa Kali Berganti Nama, Begini Sejarah Lahirnya TNI
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUNWIKI: Menginjak Usia 73 Tahun, Beberapa Kali Berganti Nama, Begini Sejarah Lahirnya TNI
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tentara Nasional Indonesia merupakan bentuk perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan.
Kini usianya sudah menginjak 73 tahun. Beberapa perhelatan digelar di setiap daerah, mulai dari acara musik dan hiburan lainnya.
Ulang tahun ini menjadi moment bagi para warganet untuk mengucapkan selamat ulang tahun melalui hastag dirgahayu TNI.
Baca: Sebelum Distribusi Logistik, KPU Wajo Akan Musnahkan Surat Suara yang Rusak Besok
Baca: Jelang Pemilu, Bawaslu Jeneponto Rapat Koordinasi dengan Ketua Partai, TNI-Polri, dan Media
Hingga sempat menjadi trending topic. Nah, bagaimana sejarah perjalanan TNI hingga terbentuk?
Dilansir dari wikipedia, pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya memutuskan untuk membentuk tiga badan sebagai wadah untuk menyalurkan potensi perjuangan rakyat.
Badan tersebut adalah Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
BKR merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang semula bernama Badan Pembantu Prajurit dan kemudian menjadi Badan Pembantu Pembelaan (BPP).
BPP sudah ada dalam zaman Jepang dan bertugas memelihara kesejahteraan anggota-anggota tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan Heiho.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Jepang membubarkan PETA dan Heiho. Tugas untuk menampung bekas anggota PETA dan Heiho ditangani oleh BPKKP.
Pembentukan BKR
Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang telah memutuskan untuk membentuk Tentara Kebangsaan.
Pembentukan BKR diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945.
Baca: Profil Iptu Muh Ali, Gagal Kuliah Keguruan, Kini Jadi Kanit Regident di Polres Bulukumba
Baca: Polisi Tangkap Dua Pelaku Penganiaya Remaja di Gowa
Dalam pidatonya Presiden Soekarno mengajak pemuda-pemuda bekas PETA, Heiho, Kaigun Heiho, dan pemuda-pemuda lainnya untuk sementara waktu bekerja dalam bentuk BKR dan bersiap-siap untuk dipanggil menjadi prajurit tentara kebangsaan jika telah datang saatnya.
Karena pada saat itu komunikasi masih sulit, tidak semua daerah di Indonesia mendengar Pidato Presiden Soekarno tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/tentara-nasional-indonesia-tni.jpg)