Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

Ketua NU Australia ke Jokowi, Imam Masjid New York Shamsi Ali ke Prabowo Ini Alasan Masing-masing

Ketua NU Australia ke Jokowi, Imam Masjid New York USA ke Prabowo Ini Alasan Masing-masing, kamu di mana?

Editor: Mansur AM
Tribunnews
Jokowi dan Prabowo berebut suara pemilih mengambang 

Nadirsyah Hosen Ketua NU Australia ke Jokowi, Shamsi Ali Imam Masjid New York USA ke Prabowo Ini Alasan Masing-masing, kamu di mana?

TRIBUN-TIMUR.COM - Pilpres 2019 semakin dekat ke 17 April 2019.

Kontestan Pilpres 2019, No Urut 01 dan 02 kian intens merebut simpati terutama suara pemilih mengambang (undecided voters).

Perkembangan terkini, dua tokoh Muslim dari Indonesia yang mukim di Luar Negeri menyatakan dukungan politiknya. 

Ketua Nadhlatul Ulama (NU) Australia & Selandia Baru, Nadirsyah Hosen, menyatakan dukungan ke Jokowi - KH Maruf Amin.

Sementara Imam Masjid New York Amerika Serikat, Shamsi Ali, menyatakan dukungan ke Prabowo - Sandiaga Uno.

Nadirsyah Hosen dan Shamsi Ali
Nadirsyah Hosen dan Shamsi Ali (kolase internet)

Berikut alasannya masing-masing:

Baca: Rocky Gerung Tur Eropa & Amerika, Siapa Perempuan di Sampingnya Ini? Bahas Presiden Akal Sehat

Baca: Ustadz Adi Hidayat Sebut Ustadz Abdul Somad Dukung Capres 02, Fakta atau Hoax? Ini Reaksi UAS

Baca: Akibat Pernyataan Politik Uang Akbar Faizal di ILC TV One, Abd Malik: Bawaslu Wajo Panggil 12 Orang

5 Alasan Gus Nadir Pilih Jokowi - KH Maruf Amin

Pada Akhirnya Kami Harus Memilih

Mencermati perkembangan terakhir, kami berpandangan tidaklah bijak mengambil posisi netral di Pilpres 2019. Tanggung jawab moral membuat kami memutuskan untuk:

1. Tidak mungkin kami berada satu barisan bersama mereka yang selama ini selalu membid’ahkan amalan Aswaja dan mencaci para ulama pesantren, serta membawa ideologi yang akan merusak NKRI.

2. Sulit rasanya kami berada di barisan mereka yang didukung oleh keluarga Cendana dan kekuatan Orde Baru, yang mengatasnamakan pembela Islam tapi memilih Capres/Cawapres yang tidak punya tradisi & rekam jejak keilmuan Islam.

3. Sukar terjadi kami sebarisan dengan mereka para penebar hoaks dan ujaran kebencian, serta pelanggar hak asasi manusia, yang Capres/Cawapresnya berasal dari 1% kaum elit di negeri ini, dan programnya hampir tidak menyentuh rakyat kebanyakan.

4. Mustahil rasanya kami mengabaikan petuah para ulama seperti Mbah Maemun Zubair (Sarang), Kiai Anwar Manshur (Lirboyo), Kiai Zainuddin Jazuli (Ploso), Kiai Nawawi A Jalil (Sidogiri), Kiai Adib (Buntet), Habib Luthfi bin Yahya (Pekalongan), dan para masyayikh lainnya.

5. Maka kami mantap dan tegas memilih berada di barisan 01 Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin demi masa depan Indonesia yang lebih maju, dalam naungan Pancasila dan UUD 1945, di bawah bimbingan para ulama dan tokoh bangsa, yang kukuh menjaga Bhinneka Tunggal Ika.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved