Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ternyata Ini Penyebab Matinya Ikan Hiu di Perairan Bira Bulukumba

Penemuan bangkai Ikan Hiu berukuran kecil di Pantai Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Info Reaksi Cepat
Seekor Ikan Hiu yang terdampar di bibir Pantai Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Beberapa hari terakhir, warga pesisir Bontobahari dihebohkan penemuan ikan mati di bibir pantai. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Penemuan bangkai Ikan Hiu berukuran kecil di Pantai Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

Penemuan bangkai Ikan Hiu beberapa waktu lalu tersebut, sempat hebohkan warga.

Baca: VIDEO: Menelusuri Penyebab Matinya Ikan Pogo-pogo di Perairan Bontobahari Bulukumba

Baca: BKIPM Makassar Telusuri Penyebab Matinya Ikan di Perairan Bontobahari Bulukumba

Pasalnya, disaat yang bersamaan, ratusan ikan triggerfish (Masyarakat lokal menyebutnya ikan 'pogo-pogo'), ditemukan mati terhampar di bibir pantai.

Asumsi masyarakat pun beredar.

Kapal tengker yang karam di samping Pulau Liukang, diduga menjadi penyebabnya.

Bahkan hingga dugaan pencemaran limbah tambak udang di Kecamatan Bontobahari juga disebut menjadi biang kerok.

Meski hal tersebut masih menjadi misteri, namun Angkatan Laut yang bertugas di Perairan Bira, Kopda Subari, mengungkap sebuah fakta.

"Hiu itu dilepas nelayan pancing asal Selayar. Dia buang di dekat Pelabuhan Bira, mungkin kena arus sehingga terdampar di Pantai Bira," jelas Kopda Subari, Kamis (4/3/2019) malam, di Pantai Tanjung Bira.

Kopda Subari menambahkan, jumlah hiu yang dilepas nelayan kala itu sebanyak enam ekor.

"Mungkin itu yang satu parah lukanya saat dipancing, jadi mati," tambah Kopda Subari.

Sementara penyebab matinya ikan pogo-pogo masih belum diketahui.

Petugas Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSDPL) Makassar, Munandar, meminta masyarakat untuk tak berasumsi.

Ia juga meminta masyarakat untuk menunggu hasil uji laboratorium.

Pasalnya, pihaknya telah mengumpulkan sampel, seperti sampel air, ikan, hingga plankton untuk diteliti.

"Kita tidak bantahkan asumsi masyarakat. Tapi kita minta ditunggu dulu hasil uji ilmiahnya," jelas Munandar. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @arisandifirki

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved