Boeing 737 Max 8 Jadi Sorotan hingga Dilarang Terbang,Garuda Indonesia Pesan 50 Unit Boeing 737 Max
Maskapai Garuda Indonesia telah memesan 50 unit pesawat Boeing 737 Max. Saat ini, baru satu unit yang dioperasikan oleh maskapai pelat merah itu.
TRIBUN-TIMUR.COM-Maskapai Garuda Indonesia telah memesan 50 unit pesawat Boeing 737 Max. Saat ini, baru satu unit yang dioperasikan oleh maskapai pelat merah itu.
Lantas, apa alasan Garuda Indonesia lebih memilih memesan pesawat Boeing 737 Max ketimbang jenis lain?
Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena mengatakan, pihaknya memutuskan membeli pesawat Boeing 737 Max karena pesawat yang biasa digunakan garuda tak lagi diproduksi.
Pesawat tersebut, yakni Boeing 737-800.
Baca: Satu Pesawat Boeing 737 MAX 8 Ditahan di Bandara Hasanuddin
Baca: Kemenhub Mulai Investigasi, CEO Boeing Yakin 370 Unit Pesawat B-737 Max 8 Masih Aman
Baca: Indonesia dan China Larang Terbang Sementara, Ini Deretan Maskapai yang Masih Pakai Boeing 737 MAX 8

"Karena 737 800 tidak produksi lagi. Kan dia mendesain tipe baru. Kan sama dengan airbus. Kita akan melihat apakah ini sesuai dengan bisnis kita atau tidak," ujar Wayan di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Wayan menambahkan, sesuai informasi spesifikasi yang diterimanya, pesawat Boeing 737 Max disebut lebih irit bahan bakar.
"Kalau sesuai spesifikasi dia lebih efisien dari sisi fuel. Waktu itu antara 10 sampai 15 persen (lebih irit) dibanding seri 800," kata Wayan.
Saat ditanyai apakah Garuda Indonesia akan tetap melanjutkan pemesanan pesawat jenis tersebur, Wayan belum bisa memastikannya.
"Nah itu belum tahu, kami masih evaluasi internal kami di Garuda. Kami juga menunggu hasil daripada investigasi, dari FAA, Dari Kemenhub. Kami sih mengikuti apa yang menjadi regulasi. Intinya kami mengutamakan keselamatan penerbangan," ucap dia.
Sebelumnya, pesawat Boeing 737 Max 8 kembali mengalami kecelakaan. Kali ini pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan maskapi Ethiopian Airlines terjatuh dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya pada Minggu (10/3/2019).
Akibat kecelakaan itu, 149 penumpang dan 8 kru pesawat dikabarkan tewas. Peristiwa nahas itu terjadi kurang dari lima bulan setelah kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air yang jatuh dan menewaskan 189 orang.

Baca: TRIBUNWIKI: Mengenal Maskapai Ethiopian Airlines, Hadir Sejak 1920
Baca: Ini Pria Beruntung yang Selamat dari Tragedi Ethiopian Airlines, Boeing 737 Max 8 Dilarang di China
Baca: Harina Hafitz WNI Staf PBB Tewas di Penerbangan Ethiopian Airlines saat Hendak Menuju Kenya
AS Ikut Larang Boeing 737 Max Terbang
Langkah terbaru dari pemerintah AS untuk menghentikan operasional Boeing 737 MAX membuat pesawat itu kini tidak lagi mengudara di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah Presiden AS Donald Trump perintahkan larangan terbang 737 MAX, Boeing menilai keputusan global tersebut sebagai langkah kehati-hatian.
CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, perusahaannya telah berkonsultasi dengan FAA, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan otoritas penerbangan serta pelanggannya di seluruh dunia sebelum merekomendasikan kepada FAA untuk penangguhan sementara.