Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Satu Pesawat Boeing 737 MAX 8 Ditahan di Bandara Hasanuddin

Pesawat tersebut sebelumnya terbang dari Bandara Trivandrum, India, dan mendarat di Makassar pada pukul 13.05 Wita.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
fahrizal/tribun-timur.com
GM AirNav Indonesia Cabang MATSC, Novy Pantaryanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menyebabkan 157 penumpangnya tewas, membuat Kementerian Perhubungan mengeluarka larangan pesawat Boeing 737 MAX 8 terbang.

Kebijakan ini untuk memastikan pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.

Inspeksi dimulai hari ini, dan selama masa inspeksi itu, pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki maskapai Indonesia tak boleh mengudara.

Kebijakan ini turut berdampak pada salah satu pesawat Boieng 737 MAX 8 milik maskapai Lion Air yang sedang berada di Bandara Sulatan Hasanuddin Makassar. Pesawat tersebut di no tahan dan dilarang terbang untuk sementara.

Pesawat tersebut sebelumnya terbang dari Bandara Trivandrum, India, dan mendarat di Makassar pada pukul 13.05 Wita.

"Untuk hari ini yang beroperasi hanya satu pesawat B737 Max Lion Air yang terbang dari Trivandrum India menuju Makassar, mendarat pukul 13.05 Wita, lalu dilakukan temporary grounded setelah mendarat," kata GM AirNav Indonesia Cabang MATSC, Novy Pantaryanto kepada Tribun Timur.

Lanjut Novy, satu penerbangan yang rencana pukul 15.00 Wita berangkat dari Bandara Hasanuddin ke Jakarta menggunakan Boeing 737 Max 8 sudah diminta untuk mengganti tipe pesawtnya menjadi B737-900 ER.

Lanjut Novy, terkait pelarangan terbang B737 Max di Indonesia oleh Kemenhub, pihaknya telah melakukan langkah tindak lanjut.

"Airnav Indonesia khususnya cabang Makassar telah melakukan identifikasi awal penggunaan B737 Max 8 melalui mekanisme pengiriman rencana penerbangan, apabila terdapat penerbangan yang menggunakan tipe pesawat tersebut maka Airline yang bersangkutan akan diminta mengganti tipe pesawanya," jelas Novy.

AirNav juga telah berkoordinasi dengan kantor otoritas wilayah V Bandara Hasanuddin apabila terdapat penerbangan dari Bandara Hasanuddin menggunakan B737 Max 8.

"Kami tetap memberikan pelayanan kepada penerbangan domestik yang sudah terlanjur menggunakan tipe tersebut sampai bandara tujuan. Penanganan selanjutnya akan dilakukan pada saat pesawat tersebut akan berangkat kembali," pungkasnya. (*)

laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved