Tak Sanggup Bayar Ojek Rp 400 Ribu, Warga Tedeboe Luwu Utara Ditandu 8 Jam Demi Berobat di Puskesmas
Kejadian memilukan kembali terjadi di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kejadian memilukan kembali terjadi di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Kecamatan Rampi terpencil, warga bernama Yorlin Pongka asal Desa Tedeboe terpaksa ditandu puluhan orang selama delapan jam untuk dapat berobat di Puskesmas.
Dokter yang bertugas di Puskesmas Rampi, Besse Sulo, mengatakan, Yornil ditandu lantaran tak punya biaya membayar tarif ojek, Minggu (3/3/2019) lalu.
"Jarak rumah pasien dari Puskesmas sekitar 12 kilometer. Ditandu hingga delapan jam karena jalan yang tidak memadai," kata Besse, Jumat (8/3/2019).
Baca: Bupati Indah Carter Pesawat ke Kecamatan Rampi Luwu Utara, Hadiri Mogombo Adat
Baca: Tertinggal, Warga Minta Bupati Luwu Utara Perhatikan Kecamatan Rampi
"Sebenarnya ada ojek. Tapi pasien tak mampu membayar karena tarifnya Rp 400 ribu," terang Besse.
Menutut Besse, Yorni ditandu puluhan orang.
"Warga berganti-gantian karena jalan licin. Belum lagi harus naik turun gunung," katanya.
"Tapi tetap ada petugas kesehatan yang mendampingi sepanjang perjalanan ke Puskesmas," tambah dia.
Rampi merupakan kecamatan terpencil di Luwu Utara.
Jaraknya berkisar 86 km dari kota Luwu Utara Masamba.
UPTD Puskesmas Rampi didukung 1 Puskesmas yang terletak di Desa Sulaku, 3 Puskesmas Pembantu yaitu Pustu Leboni, Pustu Onondowa, Pustu Tedeboe dan 2 Poskesdes yaitu Poskesdes Dodolo dan Poskesdes Rampi.
Seluruh desa di Rampi masih tertinggal.
Selain infrastrukur jalan, tidak ada jaringan internet dan telepon di sana
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Baca: TRIBUNWIKI: Kecamatan Rongkong Ada di Pegunungan Lutra, Ini Data Kecamatan, Serta Potensinya
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: