FGD HBH Ikatek Unhas - Pemprov Sulsel Akan Bentuk Tim Pembentukan Kawasan Industri Galangan Kapal
FGD HBH Ikatek Unhas - Pemprov Sulsel Akan Bentuk Tim Pembentukan Kawasan Industri Galangan Kapal
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
Hanya 20 Persen
Tak ketinggalan pula Direktur Pengembangan Sumber Daya PT (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Ir Saifudin Wijaya menunjukkan data kapal yang masuk klasifikasi BKI yang direparasi di Indonesia timur.
Menurut data BKI tahun 2018 bahwa jumlah kapal klasifikasi BKI yang beredar di wilayah timur Indonesia sekitar 1.324 unit kapal. "Namun yang docking di wilayah timur hanya 279 kapal atau hanya 20 persen. Selebihnya melakukan pengedokan di galangan wilayah barat Indonesia," ujarnya.
Lalu perwakilan Kementerian Perindustrian menyarankan agar Pemprov Sulsel menjemput bola terhadap peluang industri pemeliharaan kapal ini dengan menyiapkan kawasan dan mengundang para pelaku bisnis untuk masuk berinvestasi di Sulawesi selatan.
Kementerian perindustrian bisa mensupport dalam hal paket paket bantuan, pelatihan dan menumbuhkan program program vokasi untuk industri pemeliharaan kapal di Sulsel.
Ketua Bidang Industri Kapal DPP Iperindo Sophan Sophian menambahkan, hal pertama yang dapat dilakukan Sulsel adalah mengembangkan industri perbaikan kapal terlebih dahulu.
Kenapa demikian? Sophan Sophian menjelaskan jika bidang perbaikan kapal relatif membutuhkan biaya kecil dibanding harus memaksakan langsung membangun galangan kapal besar. "Diawali dari reparasi kapal lebih dahulu. Saya kira lama kelamaan akan besar," ujarnya.
Baca: Ini 5 Catatan Minor Persib Bandung Dibawah Asuhan Miljan Radovic: #RadovicOut Trending Topic
Baca: Persib Bandung Kalah Lagi, Bobotoh Minta Miljan Radovic Dipecat, Tagar #RadovicOut Trending Topic
“Padahal kalau mau digarap lebih serius lagi, setidaknya dari jumlah 1,324 kapal itu paling tidak bisa didorong untuk melakukan perbaikan di Sulsel. Saya yakin industri perkapalan di Sulsel bakal maju pesat," ujarnya.
Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan atau ISP Unhas Ir M Fitri Natriawan menambahkan FGD ini fokus membahas bagaimana dukungan atau kebijakan pada level kementerian/BUMN untuk mempercepat pembangunan kawasan industri perkapalan di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Dan kami senang pihak Pemprov Sulsel menangkap peluang yang ada. Semoga Pemerintah Provinsi Sulsel mewujudkan kesiapan tentang pembangunan kawasan industri perkapalan di Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Fitri Natriawan.
Saatnya Sulsel Bangkit
Ketua HBH Ikatek Unhas 2019 Anwar Mattawape mengatakan, latar belakang dilaksanakannya FGD ini adalah kegelisahan pelaku bidang kemaritiman akan kondisi industri perkapalan di Sulawesi Selatan. Padahal Sulsel adalah sejarah maritim di Indonesia.
Mulai dari perniagaan maritim, kata Anwar, Sulsel adalah sentra pelabuhan di Nusantara hingga sejarah galangan kapal Pinisi ada di Sulsel. Posisi strategis Sulsel, lanjut Anwar, sebagai hub atau konektivitas ekonomi nasional melalui laut dari wilayah Indonesia timur.
Pada FGD tersebut, panitia mengundang pelaku galangan dan pelayaran. Lalu pemerintah pusat yang diwakili Kemenhub dan Kemenperin. Lalu Pemprov Sulsel yang diwakili Tim TGUPP, Dinas Perindustrian, Dinas Tata Ruang, dan Dinas Pekerjaan umum.
Lalu perwakilan Ikatek dan ISP Unhas sebagai alumni yang juga merupakan praktisi serta pelaku usaha yang menjadi akselerator dan inisiator percepatan industri perkapalan.