Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rencana Bikin Wisata Kuliner di Poros Kariango, Kades di Mandai Temui Bupati

"Kami telah melaporkan ke Pak Camat, beliau sangat mendukung. Pak Camat juga bersedia memfasilitasi kami untuk menemui Pak Bupati," katanya.

Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
HANDOVER
Personel Kostrad Kariango, membersihkan lokasi pembuangan sampah di poros Kariango. Lokasi tersebut akan dijadikan wisata kuliner oleh Kades Tenringangkae, Kecamatan Mandai. 

TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Kepala Desa Tenrigangkae, Kecamatan Mandai, Wahyu Febri, akan menemui Bupati Maros, Hatta Rahman, pekan ini.

Wahyu akan meminta petunjuk terkait rencana pembuatan wisata kuliner Tenringangkae, di tempat pembuangan sampah, perbatasan Dusun Bugis-Bonto Matene.

Baca: Tiga Polisi Ditangkap Nyabu, Granat Maros: Harus Ada Tes Urine Berkala

Baca: Perekrutan P3K Maros Diprotes, Muh Arsyad Temui BKN Sulsel

Wahyu berharap, Hatta Rahman menjadi fasilitator untuk menurunkan petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) ke lokasi.

"Kami akan meminta petunjuk ke Pak Bupati. Semoga bisa memfasilitasi kami untuk menurunkan BPN. Kami belum tahu persis, batas-batas lahan itu," kata Wahyu, Minggu (24/2/2019).

Beberapa warga telah sertifikatkan lahan di sekitar lokasi rawa-rawa tersebut.

Baca: Baru 4 Hari Bebas Penjara, Adik Abu Bakar Baasyir, Noeim Baasyir Meninggal Dunia, Ini 6 Faktanya

Bahkan menurut warga, lahan tersebut milik negara. Hal itu membuat Wahyu harus bertindak hati-hati.

"Warga telah sertifikatkan tanahnya di sekitar tempat itu. Menurut warga, lahan tersebut dari dulu adalah tanah negara. Kami ingin meminta kejelasan," katanya.

Wahyu telah menyampaikan rencana pembuatan wisata kuliner desa, ke Camat Mandai, Andi Mappelawa. Camat mendukung upaya Kades.

Baca: TRIBUNWIKI: The Sacred Riana Beginning Tayang Maret 2019, Ini Sinopsis, Trailer, dan Profilnya

"Kami telah melaporkan ke Pak Camat, beliau sangat mendukung. Pak Camat juga bersedia memfasilitasi kami untuk menemui Pak Bupati," katanya.

Selama ini, perbatasan tersebut menjadi lahan pembuangan sampah. Hal itu meresahkan warga sekitar dan pengendara.

Tumpukan sampah busuk, bahkan sampai di badan jalan. Jika pengendara melintas, maka akan menghirup udara bercampur busuk.(*)

Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved