Danny Pomanto: Jangan Sia-siakan Perjuangan RT RW
“Kalau sudah mencapai Rp 2 l, Triliun janji saya walau pun sudah tidak wali kota lagi itu harus dinaikan (insentifnya) Rp2 juta,” ucap Danny.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) RT/RW se-Kecamatan Rappocini, Rabu (20/2/2019).
Dalam kesempatan itu, Danny menyampaikan jika RT/RW adalah pemimpin panutan masyarakat di tempat mereka berada.
Baca: Meski Tersingkir di Piala Indonesia, Pelatih Serui Tetap Apresiasi Pemain
Untuk itu, merek harus senantiasa bersatu menjaga persatuan di kota Makassar.
Jika pun ada yang berbeda pendapat kata Danny adalah hal yang lumrah.
Baca: Maruf Amin Mengaku Bahagia di Takalar
“Jangan sampai RT RW terpecah, kalau beda pendapat itu biasa. Karena ini kebanggaan Kota Makassar. Kita tidak sadar, bahwa RT/RW hari ini, dengan Androidnya, RT/RW adalah kelembagaan yang luar biasa maka sosok RT RW yang dulu orang selalu pandang enteng tidak pernah diperhatikan, sekarang begitu diperhatikan,” jelas Danny.
Olehnya itu, Ia ingin RT/RW dimaksimalkan insentifnya, khusus tahun ini.
Baca: LIVE RCTI - Prediksi Susunan Pemain Atletico Madrid vs Juventus Jam 03.00 Wib, Nonton Disini
Jika masih ada yang menerima Rp200 ribu atau Rp500 ribu, maka harus lebih maksimalkan lagi, karena APBD Makassar tahun ini menuju Rp1,7 Triliun.
“Kalau sudah mencapai Rp 2 l, Triliun janji saya walau pun sudah tidak wali kota lagi itu harus dinaikan (insentifnya) Rp2 juta,” ucap Danny.
Danny berharap ke depan ada perbaikan-perbaikan dari posisi RT/RW menjadi bagian dari akhir masa tugasnya, Ia ingin membuat sebuah warisan, salah satunya yang akan dititip pada pemerintahan selanjutnya yakni agar perjuangan RT/ RW di Makassar tidak disia-siakan.
Baca: Cerita Warga Batam, Kirim Jenazah Mahal, Kirim Burung Pribadi Kena Pajak
Menurut Danny, kemajuan kota Makassar ini intinya di RT/RW, soal pilihan politik, Danny menyebut hal itu adalah bagian dari hak masing-masing.
“Tidak ada yang berhak memaksa. Apa pun pilihan kita, tetap harus bersatu,” ucap Danny lagi.
“Tidak mesti harus ikut saya. Jangan jaga perasaan saya, saya tidak sakit hati. Saya biasa dihina, difitnah orang. Tapi justru itu yang membuat saya semakin kuat. Memilih legislatif juga harus pro rakyat. Silahkan memilih, tapi tidak usah disebut di sini. Cukup simpan di dalam hati karena ini bukan kampanye,” ujarnya.
Baca: Korupsi Anggaran Festival Bajo Pasakayang, Mantan Kadispora Morowali Dituntut 5 Tahun
Terakhir Danny mengungkap rasa bangganya untuk seluruh RT/RW di Kota Makassar.
“Jangan kita berhenti berjuang untuk kota dan negeri ini,” tutup Danny. (tribun-timur.com)
laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam