Umegah Gerabah Takalar, dari Gentong ke Sepatu, Produk Tembus Hotel
Sudah 37 tahun pria kelahiran Pattallassang ini, mengais rejeki dari membuat gerabah.
Penulis: Muh Syahrul Padli | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTAKALAR.COM, TAKALAR - Much Yunus Dg Siama (58). Salah satu pengrajin gerabah di Takalar.
Sudah 37 tahun pria kelahiran Pattallassang ini, mengais rejeki dari membuat gerabah.
Keahlian yang diwariskan orangtuanya.
Di bawah bendera Gerabah Umega, Yunus senantiasa berinovasi agar karyanya diminati.
Tribuntakalar.com, bertandang ke studio Gerabah Umega di Lingkungan Sandi, Jl Baso Dg Tiro, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, pekan lalu.
Dengan ramah, ayah dua anak ini menunjukkan berbagai gerabah kreasinya.
"Gerabah-gerabah di sini, sudah ada yang di pesan hotel-hotel di Makassar. Kebanyakan mereka pesan gerabah alat dapur. Tempat sayur, nasi, panci, kompor, dan tempat sambal," ujarnya.
Selain menjajakan karyanya di studio dan memajangnya di pinggir jalan, Yunus juga sudah memanfaatkan media sosial.
Berjualan online.
"Kalau mau lihat-lihat hasil karya Gerabah Umega, silakan kunjungi Facebook: Umegah Gerabah Takalar," kata Yunus.
Sola inovasi, Yunus mengembangkan model gerabah kekinian. Bukan hanya membuat gentong, pot, tempat duduk, dan alat dapur.
Misalnya, membuat gerabah benuk sepatu.
Laporan Wartawan TribunTakalar.com, @syahrul_padli