Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerbang Religi Luwu Utara Habiskan Rp 344 Juta, Bandingkan dengan Tugu Batas Daerah

Dikutip dari situs Wikipedia, Datuk Pattimang adalah ulama dari Koto Tangah, Minangkabau yang menyebarkan agama islam di Kerajaan Luwu.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Gerbang Religi Luwu Utara Habiskan Rp 344 Juta, Bandingkan dengan Tugu Batas Daerah - gerbang-religii.jpg
chalik/tribunlutra.com
Gerbang Religi Datuk Pattimang berdiri kokoh di pintu masuk Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Gerbang Religi Luwu Utara Habiskan Rp 344 Juta, Bandingkan dengan Tugu Batas Daerah - ugu-batas-daerah-di-mari-mari.jpg
chalik/tribunlutra.com
Tugu batas daerah di Mari-mari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

 TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE - Gerbang Religi Datuk Pattimang berdiri kokoh di pintu masuk Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Tampilan cukup megah. Masih baru.

Informasi yang dihimpun TribunLutra.com, Minggu (10/2/2019), gerbang religi dibangun menggunakan APBD dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara tahun 2018.

Anggaran Rp 344 juta. Dikerja CV Akbar Jaya.

Malangke dinobatkan sebagai kampung religi karena keberadaan Makam Datuk Sulaiman atau Datuk Pattimang di Desa Pattimang.

Dikutip dari situs Wikipedia, Datuk Pattimang adalah ulama dari Koto Tangah, Minangkabau yang menyebarkan agama islam di Kerajaan Luwu.

Ia pertama kali menginjakkan kaki di Tana Luwu pada tahun 1593 atau penghujung abad ke-16 hingga akhir hayatnya.

Ia bersama dua saudaranya, Datuk Ri Bandang atau Abdul Makmur dengan gelar Khatib Tunggal dan Datuk Ri Tiro atau Nurdin Ariyani dengan gelar Khatib Bungsu.

Ketiganya menyebarkan agama islam ke kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan pada masa itu.

Pada awalnya Datuk Pattimang dan Datuk Ri Bandang melaksanakan syiar islam di wilayah Kerajaan Luwu, sehingga menjadikan kerajaan itu sebagai kerajaan pertama di Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara yang menganut agama islam.

Kerajaan Luwu merupakan kerajaan tertua di Sulawesi Selatan dengan wilayah yang meliputi Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur serta Kota Palopo, Tana Toraja, Kolaka, dan Poso.

Bergeser ke bagian selatan Luwu Utara, berdiri pula sebuah tugu, tepatnya di Desa Mari-mari, Kecamatan Sabbang Selatan.

Awal 2019 ini tugu yang merupakan simbol batas antara Luwu Utara dengan Kabupaten Luwu bulum elok dipandang. Kumuh.

Belum terlihat tanda-tanda tugu akan direhab walau pemerintah setempat dikabarkan telah merencanakan tahun ini.

Tugu batas banyak mendapat sorotan karena dinilai cerminan daerah.(TribunLutra.com)

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved