Cegah DBD, Ini Instruksi Dinkes Bantaeng untuk Seluruh Puskesmas
Dinkes Bantaeng mengintruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan pencegahan penyakit DBD.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantaeng mengintruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan pencegahan penyakit DBD.
Kadis Kesehatan bantaeng, Andi Ihsan menjelaskan, pihaknya telah menyurati semua puskesmas di bantaeng untuk upaya pencegahan penyakit DBD.
"Untuk upaya pencegahan penyakit DBD, kami telah menyurati semua puskesmas untuk berperan aktif melakukan upaya pencegahan di masyarakat," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Selasa (5/2/2019).
Menurutnya, ada delapan poin yang diinstruksikan kepada Puskesmas yakni upaya promosi dan penyuluhan tentang 3M plus kepada masyarakat.
Baca: Musda Tak Kunjung Digelar, Wakil Ketua KNPI Bantaeng Sambangi Dispora
Baca: Bawaslu Bantaeng Cari 610 Pengawas TPS, Anda Orangnya?
Baca: Februari 2019, Pertaruhan Jabatan Kadis di Bantaeng Ditentukan Lewat Job Fit
3M plus tersebut adalah menimbun barang bekas sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, menguras tempat penampungan air minimal dua kali sepekan.
Menutup tempat penampungan air, menyediakan tempat penampungan sampah di sekitar rumah tangga, menggunakan kelambu, obat nyamuk atau lotion anti nyamuk.
"Selain itu kami juga meminta agar mereka rutin bekerja bakti untuk membersihkan tempat perlindungan nyamuk," tambahnya.
Juga berupa peningkatan kewaspadaan dini peningkatan penyakit DBD, seperti Ewars, laporan mingguan, surveilance aktif dan melaporkan kasus yang terjadi kurang dari 1x24 jam.
Mengaktofkan kader Jumantik untuk melakukan survey jentik dan pemantauan jentik berkala, serta mengaktifkan gerakan satu rumah satu Jumantik, untuk pemeriksaan jentik.
"Pemberian Abate secara berkala kepada masyarakat, serta penyelidikan epidemiologi (PE) pada daerah kasus DBD sebelum dilakukan fogging," tuturnya.
Koordinasi lintas sektor untuk menyebarluaskan informasi tentang pencegahan DBD juga diperlukan untuk suksesnya program tersebut.
Seperti diketahui, angka kasus penyakit DBD di Bantaeng terus mengalami penurunan dari segi jumlah.
Untuk tahun 2017terdapat 198 kasus DBD, mengalami penurunan pada Tahun 2018 yang hanya 80 kasus DBD.
Untuk bulan Januari 2019 terdapat 11 kasus DBD. Juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kasus pada Januari 2018 yang berjumlah 22 kasus.