Dirut Pelindo IV: Angkut Kontainer Tidak Lewat Darat Jika Terjadi Kemacetan
PT Pelindo IV tahun ini akan membuat sejumlah inovasi untuk mendukung aktivitas logistik sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pelindo IV tahun ini akan membuat sejumlah inovasi untuk mendukung aktivitas logistik sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang dalam diskusi Smart Economic Outlook 2018 to 2019 menuturkan, untuk sektor logistik, terobosan yang dilakukan yakni pengangkutan kontainer tidak lewat darat jika terjadi kemacetan, melainkan barge di pesisir.
“Langkah tersebut saya pikir dapat mengurangi beban jalan serta memangkas biaya logistik yang selama ini cukup besar dari sisi administrasi kepelabuhanan,” katanya di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (24/1/2019) lalu.
Baca: Ada Apa? Rocky Gerung & Effendi Ghazali Diprotes Usai Bahas Ira Koesno Pembawa Acara Debat Pilpres
Baca: Tanggap Darurat Bencana di Sulsel Hingga 29 Januari 2019, BMKG Masih Keluarkan Peringatan Dini Cuaca
Baca: TNI-Warga Selayar Kerja Bakti, Komunitas Al Hasanah Bagi-Bagi Makanan
Baca: Dorong Partisipasi Pemilih, 55 Relawan Demokrasi Luwu Ikuti Pelatihan
Farid menyesalkan, tudingan anrean panjang di Terminal Petikemas Makassar (TPM) disebabkan kurangnya alat bongkar-muat hingga aturan yang kurang tepat ditujukan ke direksi Pelindo IV.
“Bahkan, kemarin Pak Jokowi bilang. Ia tidak akan meresmikan MNP (Makassar New Poer) bila anrean panjang terjadi di TPM,” katanya.
Ia pun menyiapkan tujuh langkah taktis pengurai antrian. Pertama merubah stevedoring atau bongkar muat dari 1 kapal 1 crane menjadi 1 kapal 2 crane.
“Ini dapat meningkatkan produktivitas bor dermaga hingga 70 persen," katanya.
Kedua, pengaturan receiving delivery atau menerima pengiriman dengan pemisahan bongkaran dan muatan untuk setiap kapal (blokplan). Ini dapat mempercepat receiving delivery.
Ketiga, pengaturan truck loosing untuk barang Full Container Load (FCL) maupun Less than Container Load (LCL) ke lokasi depo di luar pelabuhan. “Ini dapat mengurangi jumlah penumpukan peti kemas,” katanya.
Selanjutnya, uji coba MNP untuk persiapan pengoperasian penuh untuk MNP Tahap 1A. Lalu penetapan kombinasi berthing window dan first come, first service, maksimal 3 hari sandar dan antrian maksimal 7 kapal, membuat semua pemakai jasa dapat terlayani.
"Terakhir, kami memberikan diskon storage container di Container Yard (CY) jika lebih 5 hari dan pengisian air dengan kapal tunda ke kapal yang antri membuat efisiensi biaya logistik," ujarnya.
Baca: Netizen Harap Luna Maya & Ariel CLBK, Mas Ariel Malah Terpergok Jalan Bareng Pevita Pearce
Baca: Satres Narkoba Polres Enrekang Ciduk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba di Pundilemo
Baca: Wabup Enrekang Minta Kades Gali Potensi Desanya
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Follow juga akun instagram official Kami: