Cerita Warga Paccerakkang yang Rumahnya Terendam Banjir Setiap Tahun
banjir tahun ini terparah karena hujan yang turun hanya beberapa jam, langsung merendam puluhan rumah warga yang berada di Jl Paccerakang.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Banjir yang melanda dua Kelurahan di Kecamatan Biringkanaya, dianggap sebagai yang terparah dalam 18 tahun terakhir.
Salah seorang warga yang bermukim di perbatasan Kelurahan Paccerakang dan Katimbang, H Matarang (60) mengatakan, banjir tahun ini termasuk yang terparah.
"Banjir tahun ini terparah setelah banjir tahun 2000, karena tiba-tiba datang," ujar Matarang saat ditemui di lokasi banjir Jl Poros Paccerakang, Selasa (22/1/2019).
Kata Matarang, banjir tahun ini terparah karena hujan yang turun hanya beberapa jam, langsung merendam puluhan rumah warga yang berada di Jl Paccerakang.
"Kita tidak bisa mengelak. Karena banjir tahun lalu dan sebelumnya itu kalau saya masih bisa ungsikan barang, tapi tahun ini banjirnya tiba-tiba," ungkap Matarang.
Kelurahan Katimbang yang terparah. Di wilayah ini terdapat kompleks Kodam III. Dimana tiap tahunnya menjadi langganan banjir jika hujan deras turun seharian.
Salah seorang siswa SMAN 18 Makassar yang tinggal di BTN Kodam III, Eka (17) mengaku kaget saat ke sekolah pukul 07.00 Wita, air masih menggenangi sekolahnya.
"Saya ke sekolah pagi-pagi. Awalnya tidak banjir. Namun saat pukul 14.20, ketinggian air sudah sampai di dada. Pasti rumahku terendam sampai di atap," kata Eka.
Eka tidak melanjutkan perjalanannya ke rumahnya di BTN Kodam III. Dia memilih mengungsi bersama keluarga di tenda darurat yang didirikan warga sekitar.(*/tribun-timur.com)