Mangkrak, Wabup Lutim Sarankan Investor Lain Pegang Saham Pabrik Veneer
Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam meninjau pabrik pengolahan kayu rakyat-veneer di Dusun Kebun Rami
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, TOMONI - Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam meninjau pabrik pengolahan kayu rakyat-veneer di Dusun Kebun Rami 1, Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2018).
Pembangunan industri veneer merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur dengan Konsorsium Berdaya Hijau dari gabungan LSM dan NGO lokal serta kelompok tani hutan rakyat.
Sayangnya, industri veneer ini tidak berproduksi lagi atau mangkrak sejak November 2018. Kondisi ini disayangkan Suami Ani Nurbani.
"Veneer tidak berproduksi karena ada permasalahan pengolahan perusahaan," kata Irwan kepada TribunLutim.com.
Untuk menghidupkan sumber lapangan kerja itu, Irwan menyarankan agar investor lain bisa masuk untuk memegang saham pengolahan kayu rakyat-veneer agar kembali berproduksi.
"Dan menyarankan mengajukan permohonan modal ke perbankan agar pabrik beroperasi," imbuhnya.
Kehadiran pabrik ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kelompok rentan melalui pengelolaan hutan rakyat. Tujuan lainnya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan emisi gas rumah kaca.
Hasil olahan kayu dijual ke PT Abi Oso di Kota Surabaya. PT Abi Oso sudah bekerja sama dengan PT Konsorsium Berdaya Hijau.
Senin (29/1/2018), Irwan mengecek dan melihat langsung ketersediaan bahan baku tripleks sebagai penunjang aktivitas perusahaan yang baru berjalan hampir dua bulan saat itu.
Pabrik mulai dibangun pada Kamis (12/10/2017), Bupati Luwu Timur Thorig Husler meletakkan batu pertama menandakan dimulainya pembangunan industri tersebut.