First Secretary Embassy of The Republic of Singapore Sambangi Balaikota Makassar
Selain itu tingkat kemiskinan, kemacetan, jumlah tindak kriminal hingga 256 kasus dalam sebulan,
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - First Secretary Embassy of The Republic of Singapore Khairun Azman Bin Rahmat (Political) mengunjungi War Room Pemkot Makassar, di lantai 10 menara Balaikota Makassar, Selasa (22/1/2019).
Dalam Kunjungannya Khairun Azman Bin Rahmat diterima langsung oleh Kepala Bidang Aplikasi dan Telematika Diskominfo Kota Makassar Denny Hidayat dan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Kota Makassar Ade Ismar Gobel.
Menurut Denny Hidayat, Khairun sangat tertarik ingin mengetahui serta mempelajari lebih jauh mengenai tekhnologi Kota Makassar, yang tidak hanya mengedepankan hardware tapi juga software dalam membangun dan mengusung konsep Smart City.
Baca: BREAKING NEWS: Nekat Melaut Saat Cuaca Buruk, Nelayan Sajoanging Wajo Hilang
Baca: Ini Titik Gangguan PLN Pascahujan dan Angin Kencang di Sulsel! Lihat Foto-foto di Lokasi Ini
"Dalam menciptakan kondisi keamanan yang kondusif secara ideal, tidak ada kata lain kita mengususng konsep smart city, melibatkan unsur pengawasan masyarakat sebagai swadaya dan swakarsa yang berkolaborasi dengan seluruh jajaran keamanan. Olehnya itu kamera CCTV adalah sebagian kecil unsur teknologi dari keterpaduan semua unsur untuk tujuan menciptakan kenyamanan bagi warga kota Makassar," kata Denny.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Kota Makassar, Ade Ismar Gobel memberikan penjelasan secara perspektif mengenai awal mula dikembangkannya konsep smart city .
Menurut Ade Gobel, pengembangan smart city di Kota Makassar bermula pada tahun 2014 yang berangkat dari fakta bahwa Makassar sebagai kota metropolitan dimana tingkat pengangguran yang tinggi.
Selain itu tingkat kemiskinan, kemacetan, jumlah tindak kriminal hingga 256 kasus dalam sebulan, serta kawasan kumuh yang banyak, hingga tekanan geografis sebagai waterfront city.
Berdasarkan hal tersebut, Ade mengatakan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto berinisiatif melakukan penanganan dengan menggunakan tools yang tepat.
"Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan pendekatan ICT melalui konsep smart city. Tentunya konsep smart city yang kita gunakan tidak boleh melupakan kearifan lokal budaya Kota Makassar itu sendiri," terangnya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Follow juga akun instagram official Kami: