Kodim Jeneponto Batalkan Rencana Bangun Jembatan Darurat, Ini Alasannya
Pasalnya, baja jembatan Alluka sudah datang, sehingga masyarakat menolak dibangunkan jembatan darurat agar bahan pembangunan
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com, Ikbal Nurkarim
TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan Kecamatan Tamalatea -Bontoramba yang diprakarsai Dandim 1425 Jeneponto, Letkol ARH Sugiri dibatalkan.
Baca: Prajurit Kodim 1425 Jeneponto Mulai Mengerjakan Jembatan Darurat Alluka Tamanroya
Baca: Jembatan Allu Tamanroya Belum Rampung, Warga Harap Pemerintah Jeneponto Turun Tangan
Pasalnya, baja jembatan Alluka sudah datang, sehingga masyarakat menolak dibangunkan jembatan darurat agar bahan pembangunan jembatan tidak mubadzir.
Hal itu disampaikan Dendim 1425 Jeneponto, Letko ARH Sugiri keTribunJeneponto, Minggu (13/1/2019).
"Memang awalnya kita mau bangun jembatan darurat, material baik bambu tiang kayu sudah disiapkan Kodim tanpa campur tangan kontraktor," kata Sugiri.
"Tapi masyarakat menolak dengan alasan baja untuk bangun jembatan permanen sudah datang, kemarin," sambungnya.
Menurut Dandim 1425 Jeneponto itu, agar material tidak mubadsir maka rakit dibuat lebih nyaman.
"Rakit kita buat lebih nyaman, termasuk jalan naik turun kita buat lebih nyaman, sehingga meminimalisir resiko jatuh bagi masyarakat," paparnya.
"Kalau ada yang bisa Kodim perbuat, kita siap sama-sama membantu pembangunan Jeneponto, termasuk mulai dari hal yang sekecil mungkin," tutupnya.
Jembatan darurat rencana dibuat agar warga tidak lagi menyebarang sungai memakai rakit. Pasalnya, pembangunan jembatan permanen molor dari jadwal.