Soroti Pelayanan RSUD Lanto Dg Pasewang, PB HPMT Jeneponto Temui Dirut
Kunjungannya tersebut untuk menyampaikan aspirasinya atas kekecewaan terkait pelayanan rumah sakit yang buruk.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com, Ikbal Nurkarim
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Ketua PB HPMT Jeneponto Herdiawan mengunjungi rumah sakit umum daerah atau RSUD Dg Lanto Dg Pasewang Jeneponto, Jl Ishak Iskandar, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Kamis (27/12/2018)
Kunjungannya tersebut untuk menyampaikan aspirasinya atas kekecewaan terkait pelayanan rumah sakit yang buruk.
Menurut ketua PB HPMT Herdiawan, kedatangannya ke RSUD Lanto dg Pasewang untuk meminta penjelasan pihak rumah sakit terkait stok oksigen O2 yang habis.
Baca: Steve Emmanuel Kedapatan Simpan Kokain, Terungkap Gini Caranya Sembunyikan Narkoba
Baca: CATAT Debat Capres Jokowi vs Prabowo Disiarkan di 9 Stasiun TV, Berikut Jadwal dan Siarannya
Baca: MRI-ACT Dan Hipmus Toraja Utara Galang Dana Korban Tsunami Selat Sunda
“Saya berkunjung ke rumah sakit dengan niat untuk meminta penjelasan pihak rumah sakit terkait stok oksigen (O2) yang habis, bahkan kemarin ada pasien di ruang bersalin yang tidak di layani karena oksigen yang tidak ada” kata Herdiawan keTribunJeneponto.
Namun, Ketua PB HPMT itu mengaku saat ke RSUD Lanto dg Pasewang, bukan solusi yang Ia dapatkan, melainkan sifat aroga yang dipertontonkan oleh Direktur rumah sakit.
“Setelah saya temui direktur dan menyampaikan kejadian tersebut, bukan solusi yang kita dapat tetapi malah sikap arogan yang di pertontonkan oleh direktur rumah sakit,”tuturnya.
“Direktur marah dan menunjuki saya karena merasa tidak terima atas beberapa masalah rumah sakit yang kami pertanyakan, bahkan tadi ada statement direktur yang katanya terserah masyarakat mau menilai apa tentang kondisi rumah sakit, itu urusan mereka,"kata Herdiawan menirukan suara direktur RSUD Lanto dg Pasewang.
"Padahal itu bukan bahasa yang pantas di lontarkan oleh seorang pucuk pimpinan,” jelas Herdiawan.
Bahkan Herdiawan mengaku dirinya dilarang untuk meninjau beberapa ruangan yang ada dirumah sakit itu.
"Bahkan kami juga di larang untuk meninjau beberapa ruangan di rumah sakit untuk melihat langsung kondisinya, sehingga sempat terjadi perdebatan dengan direktur," sambungnya.
Menurutnya kejadian ini akan kembali menjadi referensi dan spirit baru buat teman -teman HPMT untuk senantiasa berkomitmen mengawal kasus dugaan korupsi RSUD Latopas yang sudah ada di kejati.
"Selanjutnya kembali saya menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah yang kami anggap tidak ada rasa kepeduliannya terhadap kondisi rumah sakit yang sangat memprihatinkan dan juga anggota DPRD yang hanya bisa berdiam diri tanpa ada reaksi aktif yang di lakukan untuk menyikapi kebobrokan rumah sakit tersebut," tutupnya
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: