Di AAS Building Makassar, Jokowi Ungkap Mimpi KTI dan Rencana Resmikan Pabrik Gula
Yang teregistrasi hadir di AAS Builing ada sekitar 43 kepala daerah, khusus Sulsel hadiri Gubernur, wakil gubernurnya, dan tiga mantan gubernurnya,
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam kapasitas sebagai calon presiden (capres), Presiden Joko Widodo, menyempatkan diri mampir di posko pusat Sahabat Rakyat Indonesia (SRI), relawan pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Makassar, Sabtu (22/12/2018) pagi.
Posko itu berada di AAS Building, gedung berlantai 8 di Jl Urip Sumoharjo No 3 Km 5, Pampang, Panaikang, Kota Makassar, sekitar 30 meter utara pintu II kampus UMI, Makassar.
Sekitar 45 menit, calon presiden nomor urut satu ini berada di gedung yang namanya adalah akronim dari Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian kabinet kerja Pemerintahan Jokowi-JK.

Dalam forum dialog yang dipandu Andi Amran Sulaiman (50), Jokowi mengungkap mimpi dan program infrastruktur yang terealisasi di kawasan timur Indonesia (KTI).
Kereta api trans Pare-Pare Makassar yang kini dalam tahap penyelesaian, trans Papua sepanjang 4.63o km yang kini sudah rampung 82%, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) PLTB Sidrap yang diresmikan 2 Juli 2018 lalu dan keberhasilan Gorontalo menjadi sentra tanaman ekpsor jagung di Gorontalo.
Jokowi juga bercerita banyak tentang pembangunan infrastruktur daerah seperti jalan dan jembatan, waduk, irigasi dan memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Indonesia Timur.
Di gedung AAS, Jokowi juga mengungkap peralihan kepemilikan saham mayoritas Indonesia di tambang mineral konsentrat (emas, perak dan tembaga) dari PT Freeport Indonesia sebesar 51% PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
Baca: Mentan Amran: Kepala Desa Penentu dan Penggerak Sektor Pertanian
Baca: Jokowi: Tahun 2019, Bandara di Tana Toraja Sudah Selesai
“Gubernur Gorontalo, Gubernur Sulsel, dan Gubernur Sultra juga meminta Pak Presiden meresmikan pabrik gula terbesar di KTI, yang akan berdiri di Konawe (Sultra) tahun 2019 nanti,” kata Amran kepada Tribun, Minggu (23/12/18).
Di acara itu, Jokowi juga menunjuk Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjadi juru bicara Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin untuk kawasan timur Indonesia.
Di acara di AAS Building, memang ikut hadir sejumlah gubernur; Gubernur Sulsel (Nurdin Abdullah) dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Gorontalo (Rusli Habibie), Gubernur Kalimantan Selatan (Sahbirin Noor), Maluku (Murad Ismail), Gubernur Sulawesi Tenggara (Ali Mazi), dan Sulawesi Barat (Ali Baal Masdar), dan sejumlah bupati dan wali kota se-Indonesia.
Terlihat hadir juga di forum itu dua mantan Gubernur Sulsel Amin Syam (2003-2008) dan Syahrul Yasin Limpo (2008-2018) serta Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco Lc, dan juga utusan Gubernur Sulsel (1993-2003) Haji Zainal Basri Palaguna.
Ketua Tim Relawan Jokowi Sahabat Rakyat Indonesia (SRI) Sukriansyah S Latief, mengkonfirmasikan, setidaknya ada 70-an kepala daerah mulai dari 5 gubernur, wakil gubernur dari Indonesia timur, serta level bupati, wali kota, wakil kepala daerah dan caleg lintas partai yang hadir. "Yang teregistrasi ada sekitar 43 kepala daerah, khusus Sulsel hadiri Gubernur, wakil gubernurnya, dan tiga mantan gubernurnya," kata Uki, sapaan akrab Sukriansah.

Gedung AAS
Seperti diketahui, sebelum diamanatkan menjadi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dikenal sebagai sosok entrepreneur (pengusaha) muda yang melejit sukses. Diketahui ada sekitar 14 perusahaan yang tergabung dalam Holding Tiran Group mampu dikembangkan dan membentang dari usaha produksi racun tikus, SPBU hingga usaha tambang nikel, besi dan emas.
Khususnya dalam usaha tambang ini digarap 9 tahun lalu dari eksplorasi serta eksploitasi dan di tahun ke 10 mulai berproduksi dan diketahui terdapat deposit nikel sebesar 71 juta ton.
Yang sangat mengagumkan, tercatat hingga saat ini aset perusahaan Holding Tiran Group telah menembus triliunan rupiah dan tanpa utang. Seperti diketahui, nama Tiran adalah racun tikus dimana Andi Amran Sulaiman merupakan penemunya. Tiran adalah tikus yang diracun Amran.